Viral Larangan Tenaga Medis Berjilbab, RS Medistra Jaksel Minta Maaf

Terkait isu larangan berhijab, pihak rumah sakit mengeluarkan surat permohonan maaf yang ditandatangani langsung oleh Direktur RS Medistra Agung Budisatria.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Sep 2024, 11:53 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 11:53 WIB
FOTO: Aksi Dukungan untuk Muslimah India Terkait Larangan Hijab
Aksi damai untuk mendukung muslimah India di depan Kedutaan Besar India, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Aksi ini merupakan dukungan dan pembelaan kepada pelajar dan mahasiswa muslim di India terkait pelarangan menggunakan hijab dan persekusi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit atau RS Medistra di Jakarta Selatan disorot publik lantaran dugaan larangan berhijab bagi tenaga medis. Isu tersebut viral di sosial media setelah salah seorang dokter melayangkan surat protes ke rumah sakit.

Terkait hal itu, pihak rumah sakit mengeluarkan surat permohonan maaf yang ditandatangani langsung oleh Direktur RS Medistra Agung Budisatria.

“Kami memohon maaf atas ketidakyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan Manajemen,” tulis surat yang diterima awak media, Selasa (2/9/2024).

“RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak,” sambung isi surat tersebut.

Diketahui, beredar di sosial media surat protes yang dibuat oleh Diani Kartini, dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit tersebut. Isi dari dokumen itu menyinggung kebijakan penggunaan jilbab tenaga medis.

Isi Surat Protes

Adapun surat tersebut bernarasi sebagai berikut:

Yth. Manajemen RS Medistra

29 Agustus 2024

Selamat Siang para Direksi yang terhormat. Saya ingin menanyakan terkait persyaratan cara berpakaian di RS Medistra.

Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai Dokter Umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan Hijab.

Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara. Menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS Internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka Hijab jika diterima.

Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang mash ada pertanyaan RASIS. Dikatakan RS Medistra berstandar Internasional tetapi kenapa masih RASIS seperti itu?

Salah satu RS di Jakarta Selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai (baik Perawat, Dokter Umum, Spesialis dan SubSpesialis menggunakan hijab).

Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien.

Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya adalah RASIS.

Apakah ada STANDAR GANDA cara berpakaian untuk Perawat, Dokter Umum, Dokter Spesialis dan SubSpesialis di RS Medistra??

Terima Kasih atas perhatiannya.

Hormat Saya,

dr. Diani Kartini, SpB., Subsp.Onk(K)

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya