Cuaca Hari Ini Rabu 11 September 2024: Jabodetabek Siang Nanti Mayoritas Berawan Tebal

Pagi hari di Jakarta, Rabu (11/9/2024) diprakirakan sebagiannya berawan dan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Sep 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 06:15 WIB
Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta, Rabu (11/9/2024) diprakirakan sebagiannya berawan dan berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id memprakirakan cuaca Jakarta siang nanti keseluruhannya berawan tebal.

Lalu di Jakarta malam nanti, mayoritas langitnya diprediksi berawan, kecuali Jakarta Pusat cerah berawan serta hujan ringan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi hingga siang berawan tebal dan malam nanti cerah berawan.

Kemudian di Depok, Jawa Barat pada pagi hingga siang diprediksi berawan tebal dan malam hari nanti hujan dengan intensitas ringan.

Lalu di Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi ini dan malam nanti bakal turun hujan dengan intensitas ringan, namun siang berawan tebal.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten pada pagi hari ini diprediksi hujan ringan dan siang hingga malam nanti berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan Tebal  Berawan Tebal   Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Berawan   Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan   Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Jakarta Timur   Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Berawan
 Bekasi   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Depok   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Tangerang  Hujan Ringan  Berawan   Berawan

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Cuaca Buruk, Nelayan Tradisional Libur Melaut
Sejumlah perahu saat bersandar di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Senin (26/12/2022). Akibat angin barat dan gelombang tinggi menyebabkan nelayan tradisional di Muara Angke libur melaut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.

Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca

Melihat Rumah Apung di Kampung Nelayan Muara Angke
Beberapa fasilitas umum juga dibangun untuk keperluan warga Kampung Nelayan Muara Angke. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.

Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," ujar Dwikorita.

"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," kata Dwikorita.

Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Semarang
Para nelayan di Tambakrejo menggelar upacara peringatan HUT 79 Kemerdekaan Indonesia di Laut Nusantara, sebuah istilah untuk kawasan pantai di Semarang Utara. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia, merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada nelayan perikanan tangkap dan budidaya melalui stakeholder terkait, penyuluh perikanan dan ketua kelompok nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, mengatakan lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat, sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya