Tim PKM Trisakti Berdayakan Warga Kalipasir untuk Kelola Cagar Budaya

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemandu wisata yang mampu menjelaskan sejarah dan nilai penting Cagar Budaya Makam dan Masjid Jami Kalipasir.

oleh Tim News diperbarui 18 Sep 2024, 14:37 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 09:52 WIB
Cagar Budaya
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Trisakti menggelar program pelatihan bagi masyarakat Kalipasir, Tangerang. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Trisakti menggelar program pelatihan bagi masyarakat Kalipasir, Tangerang, untuk meningkatkan keterampilan dalam menyusun narasi dan memandu wisata Cagar Budaya. Program ini bertujuan memberdayakan warga setempat dalam menjaga dan mempromosikan Makam dan Masjid Jami Kalipasir, yang merupakan salah satu situs Cagar Budaya di Tangerang.

Pelatihan yang bertajuk "Pemberdayaan Kelompok Cagar Budaya Kalipasir Melalui Optimalisasi Potensi Berbasis Digital" ini didukung oleh Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2024. Program ini dipimpin oleh Maria Immaculata Ririk Winandari bersama anggota tim lainnya, yaitu Punto Wijayanto, Virginia Suryani Setiadi, Ebenezer Emanuel Hartono, dan Dafa Al Rahmad.

Menurut Ririk, program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemandu wisata yang mampu menjelaskan sejarah dan nilai penting Cagar Budaya Makam dan Masjid Jami Kalipasir. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat sekitar untuk lebih memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikan cagar budaya tersebut.

"Kami berharap melalui pelatihan ini, masyarakat dan komunitas sekitar dapat terlibat dalam pelestarian serta meningkatkan rasa memiliki terhadap aset Cagar Budaya di lingkungan mereka," ujar Ririk, Rabu (18/9/2024).

Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 37 peserta ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pelatihan penyusunan narasi yang dilaksanakan pada Sabtu (24/8/2024). Peserta diajarkan cara menyusun narasi sejarah dan budaya dengan baik, serta mempraktikkannya dalam kelompok. Tahap kedua, pelatihan pemanduan wisata, diadakan pada Minggu (25/8/2024), yang mencakup peragaan teknik pemanduan serta pendampingan dalam penyusunan materi promosi berbentuk cetak dan digital.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap sejarah dan nilai Cagar Budaya Kalipasir. Tiga narasi utama yang dihasilkan dari pelatihan ini adalah tentang ‘Arak-arakan Perahu’, ‘Masjid Jami Kalipasir’, dan ‘Nyai Guru H. Murtafiah’. Selain itu, komunitas Kalipasir juga telah mengembangkan media sosial di platform Instagram untuk mempromosikan situs mereka melalui akun @situs.kalipasir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Serahan Contoh Souvenir

Sebagai bagian dari pengembangan promosi wisata, tim PKM menyerahkan contoh souvenir berupa kipas dan pin magnet bergambar sketsa Masjid Jami Kalipasir pada Kamis (5/9/2024). Souvenir ini diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan yang bisa dikembangkan oleh komunitas Kalipasir dalam mempromosikan potensi wisata budaya mereka.

Pelatihan ini juga diikuti dengan pendampingan berkelanjutan, salah satunya terkait prosesi ‘Ngarak Perahu Maulid Tradisi Kampung Kalipasir’ pada Senin (16/9/2024), sebagai upaya mengoptimalkan konten budaya untuk media sosial.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya