CSIS Minta Kabinet Merah Putih untuk Diawasi, Kinerjanya Perlu Dievaluasi Setelah 6 Bulan

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan, banyaknya menteri yang terafiliasi dengan partai politik bisa berdampak pada perebutan akses program strategis pemerintah.

oleh Tim News diperbarui 25 Okt 2024, 14:05 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2024, 14:05 WIB
Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto digembleng di Lembah Tidar, Magelang. (Istimewa).
Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto digembleng di Lembah Tidar, Magelang. (Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan, banyaknya menteri yang terafiliasi dengan partai politik bisa berdampak pada perebutan akses program strategis pemerintah.

"Sebagian menteri dan wakil menteri adalah elit partai politik, sehingga ada potensi perebutan akses terhadap program strategis pemerintah yang dapat mempengaruhi pemilih," kata dia di media briefing di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2024).

Karena itu, Arya menuturkan peluang adanya potensi konflik kepentingan di Kabinet Merah Putih sehingga perlu diawasi dengan ketat.

"Kabinet yang gemuk ini perlu diawasi ketat agar tidak menimbulkan konflik kepentingan," ungkap dia.

Menurut Arya, evaluasi yang dilakukan secara berkala ini penting dilakukan untuk memastikan kinerja kabinet yang gemuk ini tetap optimal dan tidak terganggu oleh konflik internal.

Selain itu, ia juga ingin agar Presiden Prabowo Subianto tidak ragu untuk melakukan reshuffle kabinet jika ada pembantunya itu yang memang tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik.

"Reshuffle bisa dilakukan bahkan 6 bulan setelah kabinet dilantik jika diperlukan, demi memastikan program-program strategis pemerintah dapat berjalan lancar," pungkasnya.

Pesan Prabowo ke Kabinet Merah Putih saat Retreat

Presiden Prabowo Subianto memberikan sejumlah arahan kepada anggota Kabinet Merah Putih saat retreat hari pertama di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024).

Mulai dari, persatuan di kabinet, swasembada pangan, hingga swasembada energi.

"Bersatu. Swasembada pangan dan energi at All cost," kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan kepada wartawan, Jumat (25/10/2024).

Prabowo sendiri mengumpulkan para jajaran kabinetnya di ruang terbuka hijau. Selain itu, Prabowo meminta agar hilirisasi dilanjutkan serta jangan mau didikte kepentingan asing.

"Lanjutkan hilirisasi, swasembada pangan, swasembasa energi, janga mau didikte oleh kepentingan asing," jelas Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya membeberkan arahan Prabowo kepada wartawan.

Latihan Bari-berbaris

Sebelumnya, Para anggota Kabinet Merah Putih menjalani latihan baris-berbaris di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer Magelang, Jumat (25/10/2024). Mereka dibangunkan sejak pukul 04.00 WIB di tenda masing-masing untuk mengikuti latihan baris-berbaris.

"Para pembantu Presiden Prabowo Subianto sudah dibangunkan sejak pukul 04.00 WIB di tenda masing-masing," kata Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi kepada wartawan, Jumat (25/10/2024).

Menurut dia, para anggota kabinet sudah berkumpul di Lapangan Sapta Marga, kawasan Akmil Magelang, pukul 05.15 WIB. Presiden RI Prabowo Subianto sendiri menjadi orang pertama yang hadir di lapangan, sebelum para anggota kabinet datang.

"Yang mengagetkan adalah ketika para anggota kabinet tiba di lapangan, Presiden Prabowo Subianto ternyata menjadi orang pertama terlebih dahulu hadir di lapangan. Presiden Prabowo memberikan contoh teladan sebagai pemimpin yang disiplin," tuturnya.

Hasan menjelaskan kegiatan diawali dengan olahraga bersama yang dipimpin oleh para pelatih dari Akmil Magelang. Setelah berolahraga selama sekitar 30 menit, kegiatan dilanjutkan dengan latihan baris-berbaris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya