Liputan6.com, Jakarta - Jasa Tirta II (BUMN) terus mengembangkan pengelolaan sumber daya air berbasis Teknologi yang dinamakan Smart Water Operation Management (SWOM).
Menurut Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II, Anton Mardiyono, SWOM saat ini mengalami perluasan ke wilayah kerja baru, yaitu Wilayah Sungai (WS) Cimanuk-Cisanggarung, Cidanau-Ciujung-Cidurian dan Seputih-Sekampung.
Baca Juga
“Pada Tahun 2024, Jasa Tirta II melakukan rencana pengembangan instrumentasi telemetri hidrologi di wilayah kerja baru untuk menerapkan SWOM yaitu Wilayah Sungai (WS) Cimanuk-Cisanggarung, Cidanau-Ciujung-Cidurian dan Seputih-Sekampung,” kata Anton melalui keterangan diterima.
Advertisement
Anton menjelaskan, untuk WS Cimanuk-Cisanggarung (Cirebon) rencana akan dipasang 7 titik Automatic Water Level Recorder (AWLR) dan 2 Automatic Rainfall Recorder (ARR). Selanjutnya, di WS Cidanau-Ciujung-Cidurian (Banten), Jasa Tirta II memasang 2 titik Automatic Weather Station (AWS) dan 1 ARR.
“Kemudian di WS Seputih-Sekampung (Lampung) akan dipasang 7 AWLR dan 1 Early Warning System (EWS),” tutur Anton.
Anton meyakini, penggunaan teknologi SWOM di wilayah kerja baru mampu mempermudah pemantauan sumber daya air di wilayah kerja baru secara online (realtime). Hal itu sejalan dengan optimalisasi instrumen telemetri di wilayah kerja baru.
“Ini merupakan bagian dari langkah adaptif dan komitmen dalam mendukung pengelolaan air bersih yang lebih efisien, berkelanjutan dan berbasis teknologi,” ungkap dia.
Anton beralasan, wilayah kerja baru dipilih karena potensi dan tantangannya dalam pengelolaan sumber daya air. Harapannya,SWM dapat memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi operasional serta pelestarian lingkungan.
“Langkah ini mencerminkan komitmen kami untuk menghadirkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan pengelolaan air, terutama di era digital ini. Kami percaya, dengan implementasi SWOM maka pengelolaan sumber daya terintegrasi, efisien, efektif dan berkelanjutan dapat tercapai dengan lebih optimal," Anton menandasi.
311 Instrumentasi Telemetri
Sebagai informasi, sampai dengan tahun 2024, Jasa Tirta II telah memiliki sekitar 311 instrumentasi telemetri yang telah terpasang dan tersebar di wilayah kerja Jasa Tirta II, terdiri dari Automatic Water Level Recorder, Automatic Weather Sensor, Automatic Rainfall Recorder, Water Quality Sensor dan Water Meter.
Instrumen ini berfungsi untuk melakukan pemantauan muka air rutin secara online (realtime) baik kuantitas maupun kualitas SDA sebagai antisipasi banjir, pemenuhan air baku maupun pemantauan kualitas air termasuk Flood Early Warning System (FEWS), Water Security dan Food Security.
Selain menggunakan instrument telemetri, pemantauan sumber daya air di wilayah kerja Jasa Tirta II dilakukan secara langsung dengan mekanisme operator lapangan diberikan aplikasi Mobile/Android untuk melaporkan kondisi hidrologi di lapangan secara langsung agar informasi dapat diterima cepat oleh kantor pusat sehingga aplikasi ini dapat menjadi Decision Support System (DSS).
Diketahui, integrasi sistem yang terpadu ini memudahkan Jasa Tirta II dalam melakukan pemantauan muka air, khususnya pada kondisi banjir, dan dalam perumusan langkah - langkah antisipasi yang harus dilakukan dengan lebih baik dan lebih cepat.
Advertisement