Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan usulan kepada Presiden Prabowo Subianto agar Raudhatul Athfal (RA) sekolah islam mendapat makan bergizi gratis.
Pasalnya, kata dia, saat ini program unggulan Prabowo itu belum menyasar anak-anak RA.
Advertisement
Baca Juga
"MBG ini belum masuk secara eksplisit adalah RA Raudhatul Athfal. Jadi sebetulnya antara TK dan RA cuma beda bahasa, RA ini bahasa arab kalau diterjemahkan ya Taman Kanak-kanak (TK)," kata Khofifah usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Advertisement
Dia mengaku telah berkunjung ke sejumlah daerah untuk memantau program makan bergizi gratis. Khofifah menyebut masyarakat pun menekankan pentingnya pemberian makan bergizi gratis untuk anak-anak Raudhatul Athfal.
"Jadi sejauh yang saya keliling ke berbagai daerah, mereka juga merasakan pentingnya sapaan yang sama. Jadi kemungkinan kalai belum tersapa, karena perluasan aja yang harus dilakukan," ujarnya.
"Kami menyampaikan bahwa RA juga sebaiknya masuk coverage dalam program makan bergizi gratis," sambung Khofifah.
Menurut dia, Raudhatul Athfal berada di bawah koordinasi Kementerian Agama. Untuk itu, Khofifah menyarankan agar para guru Raudhatul Athfal di Jawa Timur menemui Kanwil Kemenag agar program makan bergizi gratis dapat masuk ke sekolahnya.
"Maka ikatan guru RA Jawa Timur itu akhirnya melakukan raker di kantor Kemenag Jatim, saya menyampaikan minta aja untuk direkomendasikan oleh Kanwil Kemenag Jatim ke kementerian sehingga bisa menjadi keputusan nasional," tutur Khofifah.
Undang Prabowo Hadiri Kongres Muslimat NU
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Gubernur Jawa Timur periode 2025-2029 terpilih Khofifah Indar Parawansa menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Selain sowan, Khofifah mengundang Presiden Prabowo Subianto menghadiri Kongres ke-18 PP Muslimat NU pada 12 Februari 2025.
"Kami sowan pak Presiden mohon kerauhan beliau pada pembukaan kongres yang inshaAllah akan dilaksanakan pada 12 Februari bulan depan, dihadiri oleh 532 cabang, lalu 11 pimpinan cabang istimewa, 37 PW," kata Khofifah usai bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Dia juga melaporkan kepada Prabowo bahwa PP Muslimat NU saat ini mengelola 171 panti asuhan, 9.800 taman kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal, serta 16.356 Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Tak hanya itu, PP Muslimat NU memiliki hampir 66.000 Himpunan Daya dan Majelis Taklim Muslimat NU.
"Kami juga memiliki pusat koperasi An-nisab mungkin 1 dari 5 puskob perempuan yang ada di Indonesia. Kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa kami memiliki 43 rumah sakit dan klinik, layanan inilah yang selama ini menggerakkan kegiatan muslimat NU di seluruh Indonesia," ucap Khofifah.
Advertisement
Luncurkan Program Mustika Mesem
Dalam kongres ini, Khofifah mengatakan, Muslimat NU akan meluncurkan program Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem (Mustika Mesem). Menurut dia, program ini sudah diuji coba selama dua tahun di berbagai kabupaten/kota.
"Mustika Mesem antara lain disetiap pengajian, muslimat itu bisa seminggu dua kali di tingkat anak ranting itu berarti tingkat RW. Mereka membawa 1 biji telur setiap pengajian minimal, yang bawa dua telur juga banyak," terang dia.
"Jadi ini salah satu format bagaimana program Mustika Mesem bisa memberikan sapaan pada mereka yang terindikasi stunting dan penyapaan kepada mereka yang di data di desa itu kategori miskin ekstrem," sambung Khofifah Indar Parawansa.
Kemudian, lanjut Khofifah, Muslimat NU juga memikiki program Muslimat Cantik Sadar Lingkungan (Mustika Darling) yang telah berjalan selama dua tahun.
Khofifah menyebut kader program ini memilahkan antara sampah plastik, sampah kering, dan basah.
"Jadi di tengah pengajian kader darling sambil keliling (membersihkan sampah) dan setelah pengajian mereka membersihkan sampah itu. Problem sampah adalah problem kita bersama sehingga apa yang bisa kita inisiasi," ucap dia.
"Kita coba maksimalkan lewat lini terkecil yang bisa kita lakukan," pungkas Khofifah.