Kepala OIKN Pastikan Masjid Negara IKN Siap Dipakai Tarawih Ramadan 2025

Basuki juga memastikan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN akan sepenuhnya rampung pada Maret 2025.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Jan 2025, 15:54 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 15:54 WIB
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono. (Nanda Perdana Putra).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono memastikan Masjid Negara IKN sudah siap digunakan untuk ibadah tarawih pada Ramadan 2025. Hal itu berdasarkan laporan yang disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti. 

"Jadi tadi dilaporkan Bu Wamen PU Insyaallah akan bisa dipakai tarawih," tutur Basuki di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/1/2025). 

Selain itu, Basuki juga memastikan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) akan sepenuhnya rampung pada Maret 2025. Hanya saja, dia tidak mengetahui pasti jadwal pemindahan ASN ke IKN, yang menjadi kewenangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). 

"Dari kami Insyaallah sarana prasarananya sudah disiapkan semuanya. Sampai Maret selesai semua (hunian ASN)," kata Basuki. 

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umarberharap Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa dipakai untuk pelaksanaan salat Idul Fitri tahun 2025. Nasaruddin menyebut hal itu sebuah kebanggaan.

"Kita berharap seperti itu. Salah satu masjid kebanggaan kita nanti kan," kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 9 Desember 2024.

Dia memastikan, nantinya di Jakarta dan IKNakan ada dua masjid yang sama-sama dikelola negara. Menurutnya, selama ini Istiqlal sudah membuat Indonesia terkenal di mancanegara.

"Di sana ada, di sini juga ada," kata Nasaruddin.

Nasaruddin mengungkapkan, masjid IKN yang akan menyandang status sebagai masjid negara bakal dipimpin oleh seorang imam besar masjid seperti di Masjid Istiqlal, Jakarta.

"Ada. Ada (imam besarnya seperti di Istiqlal)," ucap Imam Besar Masjid Istiqlal ini.

 

Masjid Dapat Menampung 5.580 Jemaah

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria mengatakan, masjid negara di IKN dapat digunakan pada Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau tahun 2025. Masjid juga dapat menampung 5.580 jemaah. Kapasitas maksimal masjid direncanakan dapat menampung 60.000 jemaah.

"Masjid ini akan berdampingan di area pusat peribadatan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius yang merupakan basilika pertama di Indonesia, dan Tahun 2022 disampaikan Kementerian Agama telah mendapatkan izin prinsip dari Vatikan," kata Hariqo Wibawa Satria, dalam keterangan resmi, Sabtu 7 Desember 2024.

Hariqo mengungkapkan, bagi Presiden RI, Prabowo Subianto, selain sebagai tempat ibadah, masjid tersebut diharapkan semakin memaksimalkan perannya dalam meningkatkan toleransi antarumat beragama.

Serta, dapat menjaga kerukunan antarwarga, menjaga persatuan bangsa, menguatkan moderasi beragama serta meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan yang toleran berciri khas Indonesia, muslim nusantara.

Hal tersebut, sesuai dengan Asta Cita yang kedelapan yakni memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Saat ini Masjid Negara IKN sedang proses pembangunan merupakan tahap I yang terdiri dari bangunan utama dengan 4 lantai, 2 lantai mezzanine dan pelataran 2 lantai untuk serbaguna dan parkir, dan dapat menampung nantinya 29.000 jemaah.

Langkah ini membuktikan komitmen pemerintahan Prabowo untuk melanjutkan pembangunan IKN sekaligus menyediakan fasilitas ibadah yang memadai dan representatif bagi seluruh masyarakat Inonesia, sesuai Visi Indonesia Maju.

Masjid Negara

Sebagai informasi, Masjid Negara adalah masjid yang berada di Ibu Kota Negara Indonesia menjadi pusat kegiatan keagamaan tingkat kenegaraan.

Saat ini Masjid Istiqlal sebagai Masjid Negara, dan 2 dengan dipindahkannya Ibu Kota Negara ke Nusantara sehingga Masjid di IKN menjadi Masjid Negara.

Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Maju Pemerintahan Prabowo yang selalu menekankan kerukunan dan saling menghormati antar sesama anak bangsa, dan juga selaras dengan salah satu misi utama Kabinet Merah-Putih, yaitu meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah, dan merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 32.125 m2 dengan luas bangunan masjid dan plaza seluas 60.173 m2 serta Minaret seluas 427 m2. Selain itu juga terdapat bangunan komersial seluas 2.212 m2 (2 lantai), dan bangunan penunjang seluas 727 m2 (1 lantai).

Masjid Negara dilengkapi fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk 4 lot khusus VVIP, 1 lot untuk difabel.

Selain itu, tersedia juga 5 lot parkir yang diperuntukkan bagi bus, serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir. Bangunan masjid terdiri dari tiga bagian yaitu kubah utama, plaza terbuka dan minaret.

Bentuk kubah masjid mengambil konsep simbol sorban dan bentuk galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas. Area Plaza Terbuka memberikan ketegasan akses arah Kiblat.

Sedangkan menara masjid atau minaret memiliki tinggi 99 meter melambangkan asmaul husna serta menghadirkan bentuk melingkar ke atas menyiratkan doa yang dipanjatkan dan untuk melambangkan nilai keilahian atau ketuhanan.

Masjid IKN akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.

Infografis Siap-Siap Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ Usai IKN Resmi Pindah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Siap-Siap Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ Usai IKN Resmi Pindah. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya