Liputan6.com, Jakarta - Nasib apes terjadi pada Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Di tengah hujan lebat dan cuaca ekstrem ini, akses menuju rumahnya kebanjiran. Sedangkan dalam video yang tersebar di masyarakat, ditulis bahwa Pak Basuki Mantan Menteri PUPR rumahnya kebanjiran.
Nasib apes Pak Bas, panggilan akrab Basuki Hadimuljono, tak hanya sekali ini saja. Sebelumnya, rumahnya juga sempat digusur untuk pembangunan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Advertisement
Baca Juga
Lengkapnya, berikut ceritanya:
Advertisement
Momen Kocak Mantan Menteri PUPR Pak Bas Mengayuh Motor di Tengah Banjir
Pria yang saat ini menjadi Kepala Otorita IKN tidak pernah berhenti menjadi sorotan, meski dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai menteri dalam kabinet pemerintah. Kali ini Basuki yang akrab disapa Pak Bas viral lantaran mengayuh motor di tengah banjir.
Video viral Pak Bas mengayuh motor di tengah banjir tersebut salah satunnya dibagikan akun Instagram @infohitssetubekasi.
"@basuki_hadimuljono KEBANJIRAN DI BEKASI. Pak Bas sapaan akrabnya tampak santai mengendarai motor di perumahan Kemang Pratama Bekasi. Warga Bekasi sejak tahun 2019 ini berbaur bersama warga lainnya," tulis @infohitssetubekasi, dikutip Rabu (5/3/2025).
Tampak dalam video tersebut, dengan topi andalannya yang sering dia pakai, Pak Bas mengayuh motor trail berwarna hijau-hitam di jalan yang banjir sambil didorong oleh seseorang di belakangnya. Pak Bas pun tampak tersenyum ketika melewati banjir tersebut.
Fakta Rumah Menteri PUPR Digusur Demi Jalan Tol
Pada Mei 2019, demi kelancaran sebuah proyek pembangunan jalan tol, menteri di Kabinet Kerja Jokowi harus mengikhlaskan kediaman pribadinya digusur untuk pembangunan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Adalah rumah milik keluarga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang harus diikhlaskan untuk kepentingan umum.
Lantas seperti apa tanggapan keluarganya? Basuki mengaku sang anak menangis begitu mendengar kabar tersebut. Sangat wajar karena masa kecil mereka telah dihabiskan di rumah tersebut sejak tahun 1990.
"Jangan dikira mudah. Anak saya tiga itu, kan dari kecil di situ. Waktu saya kasih tahu ya nangis. Musalanya di situ. Teman-teman kampungnya di situ," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.
Kabar penggusuran rumah Menteri Basuki pertama kali dicuitkan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md lewat akun Twitternya.
Mahfud MD menulis, Menteri PUPR yang biasa membuat jalan tol harus merelakan rumah pribadinya tergusur demi kelancaran pembangunan.
"Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono di Bekasi akan digusur utk proyek jalan tol. Pd-hal dialah yg menjadi pimpinan pembuatan jalan. Dulu diberitakan ada pejabat daerah yg membelokkan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya. Hormat utk Pak Basuki." cuit Mahfud.
Advertisement
Profil Pak Bas
Mochamad Basuki Hadimuljono, atau akrab dikenal sebagai Basuki Hadimuljono, kini menempati posisi sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, menggantikan perannya sebelumnya sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penunjukan ini dilakukan pada 5 November 2024, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-70, menandai awal tugasnya untuk mengembangkan dan memimpin ibu kota baru Indonesia.
Basuki dikenal sebagai figur yang berdedikasi dalam dunia infrastruktur nasional, mengawal berbagai proyek besar seperti pembangunan jalan tol, jembatan, serta bendungan dalam upaya mendukung visi pembangunan Indonesia. Karier panjangnya tidak terlepas dari pengalaman masa kecil hingga pendidikan tinggi yang mendorongnya menjadi salah satu insinyur dan birokrat terkemuka di Indonesia.
Basuki lahir pada 5 November 1954 di Surakarta dari keluarga militer. Sebagai anak seorang anggota TNI Angkatan Darat, ia terbiasa berpindah-pindah lokasi, mengikuti tugas ayahnya. Perpindahan ini membuatnya menempuh pendidikan di beberapa daerah, mulai dari SD di Palembang, SMP di Papua, hingga SMA di Surabaya.
Meski sering berpindah, Basuki mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Ia menunjukkan ketertarikan pada musik saat SMA, di mana ia aktif bermain drum dalam kelompok musik sekolahnya. Setelah menyelesaikan SMA di Surabaya, ia berhasil masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mempelajari geologi rekayasa dan lulus pada 1979.
Meraih Gelar Master dan Doktor di Amerika Serikat
Setelah bergabung dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Basuki mendapat kesempatan melanjutkan studi ke luar negeri. Pada usia 35 tahun, ia memperoleh gelar Master of Science dalam bidang Teknik Sipil dari Colorado State University, AS, disusul gelar doktor pada usia 38 tahun di universitas yang sama.
Setelah kembali ke Indonesia, ia menerapkan ilmunya di kementerian, berperan dalam berbagai proyek penting dan menduduki berbagai posisi strategis.
Selama kariernya di Kementerian PUPR, Basuki kerap dipercaya memimpin tim penanganan bencana, termasuk rehabilitasi pasca-tsunami Aceh pada 2004 dan penanggulangan lumpur Sidoarjo. Dedikasi ini berbuah penghargaan sebagai pegawai terbaik pada tahun 1995.
Advertisement
Karier di Kementerian PUPR
Pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo menunjuk Basuki sebagai Menteri PUPR, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang.
Di bawah kepemimpinannya, Kementerian PUPR mendapat anggaran besar untuk proyek infrastruktur nasional, seperti pembangunan jalan tol, jembatan, perumahan, dan bendungan. Anggaran Kementerian PUPR pada tahun 2018 mencapai Rp107,3 triliun untuk mendukung proyek tersebut.
