Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian juga ikut terjun langsung menyelidiki penyebab kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari (21/1/2025).
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, beberapa saksi telah dimintai keterangan, guna mengetahui secara jelas kronologi kebakaran.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya adalah SW (58) yang saat itu berada di lokasi. Kepada polisi, dia awalnya mendapat informasi api pertama kali muncul dari lantai dua rumah milik R. Api terlihat pada pukul 00.30 WIB.
Advertisement
"SW mendengar warga berteriak ada asap di rumah Bapak R di lantai 2," kata Susatyo dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2025).
Dia mengatakan, warga lantas mencoba memadamkan api. Namun, api cepat menyebar ke rumah warga yang terbuat dari kayu dan triplek.
"Total ada 543 unit rumah kebakar, yang dihuni 1.797 Jiwa atau sekitar 607 Kepala Keluarga," ucap Susatyo.
Selain itu menurut dia, pihaknya juga memeriksa empat orang saksi terkait kasus kebakaran Kemayoran. Dari hasil pemeriksaan, terungkap asal-muasal api hingga melumat habis 543 bangunan.
Susatyo mengatakan, penyelidikan terkait penyebab kebakaran Kemayoran masih berlangsung.
"Saat ini polisi telah meminta keterangan dari 4 orang saksi warga yang menerangkan asal api berasal dari plafon atap rumah salah seorang warga di RT 02/04 yang di kontrakan. Saksi mencium bau Kabel Terbakar sesaat sebelum asap menebal," papar Susatyo.
Dia juga mengatakan, posko darurat didirikan di halaman Polres Metro Jakarta Pusat, imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol.
"Posko sementara menampung sekitar 400 orang, terdiri dari anak-anak, wanita, orang tua, dan bayi, yang menjadi korban kebakaran," papar Susatyo.
Berikut sederet pernyataan polisi terkait insiden kebakaran Kemayoran dihimpun Tim News Liputan6.com:
Â
1. Tutup Jalan di Sekitar Lokasi Kebakaran
Akses jalan yang berada di lokasi kebakaran di kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1/2025) ditutup. Hal ini dilakukan untuk mempermudah evakuasi korban maupun barang.
"Kami masih menutup jalan yang berada di sekitar lokasi kebakaran," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa, seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, petugas terus berupaya membantu masyarakat yang menjadi korban kebakaran dan mengamankan sekitar lokasi kejadian.
Susatyo mengatakan masih belum bisa mengetahui penyebab kebakaran, karena hingga saat ini masih dilakukan penanganan evakuasi.
"Kalau penyebab nanti menyusul karena saat ini petugas masih fokus melakukan evakuasi," katanya.
Â
Advertisement
2. Selidiki Penyebab Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik
Polisi menyelidiki penyebab kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari (21/1/2025).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, beberapa saksi telah dimintai keterangan, guna mengetahui secara jelas kronologi kebakaran.
Salah satunya adalah SW (58) yang saat itu berada di lokasi. Kepada polisi, dia awalnya mendapat informasi api pertama kali muncul dari lantai dua rumah milik R. Api terlihat pada pukul 00.30 WIB.
"SW mendengar warga berteriak ada asap di rumah Bapak R di lantai 2," kata Susatyo dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2025).
Dia mengatakan, warga lantas mencoba memadamkan api. Namun, api cepat menyebar ke rumah warga yang terbuat dari kayu dan triplek.
"Total ada 543 unit rumah kebakar, yang dihuni 1.797 Jiwa atau sekitar 607 Kepala Keluarga," ungkap Susatyo.
Susatyo mengatakan, informasi awal api diduga akibat korsleting listrik. Namun, masih perlu diselidiki lebih lanjut penyebab kebakaran ini.
"Berdasarkan saksi mata memang ada satu rumah terlihat kepulan asap, kemungkinan konselting listrik nanti kita akan didalami lagi. Setelah pendinginan nanti tim olah TKP dan forensik akan hadir di lokasi," terang dia.
Â
3. Polisi Periksa Empat Saksi
Polisi memeriksa empat orang saksi terkait kasus kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa dini hari (21/1/2025).
Dari hasil pemeriksaan, terungkap asal-muasal api hingga melumat habis 543 bangunan. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, penyelidikan terkait penyebab kebakaran masih berlangsung.
"Saat ini polisi telah meminta keterangan dari 4 orang saksi warga yang menerangkan asal api berasal dari plafon atap rumah salah seorang warga di RT 02/04 yang di kontrakan. Saksi mencium bau Kabel Terbakar sesaat sebelum asap menebal," ujar Susatyo dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2025).
Susatyo mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan para saksi. Dalam kasus ini, polisi bersama Tim Puslabfor akan melakukan gelar perkara untuk memastikan penyebab kebakaran.
"Polisi akan melaksanakan olah TKP setelah pendinginan oleh Damkar yang saat ini masih berlangsung. Olah TKP akan melibatkan Tim Puslabfor Polri," papar dia.
Â
Advertisement
4. Dirikan Posko Pengungsian Darurat
Posko darurat didirikan di halaman Polres Metro Jakarta Pusat, imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari (21/1/2025).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, posko sementara menampung sekitar 400 orang, terdiri dari anak-anak, wanita, orang tua, dan bayi, yang menjadi korban kebakaran.
Di posko ini, juga tersedia dapur lapangan sebanyak tiga unit untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi.
"Pascakebakaran, memang kantor Polres Metro Jakpus sejak pukul 08.30 sebagai tempat posko pengungsian yang memang kami khususkan untuk anak, wanita, orangtua, dan ibu hamil," kata Susatyo, Selasa (21/1/2025).
Susatyo mengatakan, keberadaan posko darurat untuk menunggu BPBD dan Dinsos yang saat ini masih membangun tenda pengungsian.
"Sambil menunggu maka saat ini mereka ada di Polres Jakpus. Untuk bantuan lain masih didistribusikan ada baju bekas, air minum," ujar dia.