Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka genap 100 hari pada 28 Januari 2025. Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai, dibandingkan bidang lain, pertahanan tidak ada program populis yang masuk pada 100 hari kerja pemerintah. Sehingga wajar apabila belum ada program yang populer atau dinilai baik oleh masyarakat.
“Hal ini terjadi bisa saja karena tidak ada program di bidang pertahanan yang dapat diwujudkan dalam waktu 100 hari,” kata Jamiluddin saat dikonfirmasi, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga
Menurut Jamilludin, hal tersebut juga menjadi penyebab menteri pertahanan tidak mendapat penilaian terbaik kinerjanya dalam 100 hari kerjanya.
Advertisement
Selain itu, kata Jamilludin, anggaran di bidang pertahanan juga relatif kecil. Anggaran tahun 2025 hanya Rp 165,16 triliun. Sementara bidang pertahanan membutuhkan anggaran Rp 353,52 trilun.
“Jadi anggaran bidang pertahanan tidak sampai 50 persen dari yang dibutuhkan pada tahun 2025. Padahal bidang pertahanan memerlukan anggaran yang besar untuk pengadaan alutsista, pemeliharaan alutsista, pembangunan rumah dinas prajurit, dan pembangunan sarana prasarana pertahanan. Bahkan yang lebih penting peningkatan gaji prajurit yang masih memprihatinkan,” kata Jamiluddin.
Menurut Jamiluddin, jika bidang pertahanan ingin dapat dibanggakan, maka setidaknya kesejahteraan prajurit dapat ditingkatkan.
“Hal ini akan dapat meningkatkan moral prajurit sehingga dapat menutupi kekurang canggihan alutsista yang dimiliki,” kata dia.
DPR Nilai Positif
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai program pertahanan negara membutuhkan waktu lebih panjang untuk menjalankan program, sehingga waktu 100 hari belum bisa menjdi patokan penilaian.
Meski demikian, Dave menyebut pemerintah sejak awal sudah memastikan kesejahterana prajurit. “Kebijakan Pak Prabowo untuk memastikan kesejahteraan prajurit, memastikan perlengkapan alat tentara kita, sistem pertahanan kita itu sudah sesuai dengan baik, memang ini membutuhkan waktu akan tetapi posisi hari ini sudah di jalur yang benar,” kata Dave.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKB, Jazilul Fawaid menyebut, politik luar negeri Prabowo yang giat melakukan pertemuan dengan pimpinan negara lain adalah salah satu bukti Prabowo menjaga pertahanan Indonesia di mata dunia.
“Kepuasan publik 80 persen lebih, itu menandakan kinerja Pak Prabowo dalam 100 hari diapresiasi positif. Terkait pertahanan Pak Prabowo memang untuk keliling ke berbagai negara itu penting untuk mempertahankan integritas Indonesia di mata dunia. Hal lain program prioritas on the track,” pungkasnya.
Advertisement