Kapal Basarnas Meledak, 1 Wartawan Metro TV yang Hilang Masih dalam Pencarian

Speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate meledak saat tengah berlayar menuju operasi evakuasi nelayan pada Minggu, 2 Februari 2025 malam.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 03 Feb 2025, 12:07 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 12:07 WIB
Pencarian hari terakhir penumpang kapal yang melompat ke laut di Perairan Pulau Rimau, Lampung Selatan. Foto : (Basarnas Lampung)
Ilustrasi Basarnas. Foto : (Basarnas Lampung)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate meledak saat tengah berlayar menuju operasi evakuasi nelayan pada Minggu, 2 Februari 2025 malam. Satu wartawan Metro TV atas nama Sahril Helmi dinyatakan hilang dan kini masih dalam pencarian.

“Benar, saat ini masih dalam pencarian,” tutur Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara Kombes Azhari Juanda saat dikonfirmasi, Senin (3/1/2025).

Malam itu sekitar pukul 20.15 WIT, Kantor SAR Ternate menerima adanya laporan Masyarakat melalui Call Center terkait adanya dua nelayan atas nama Udin dan Darwin yang mengalami insiden mati mesin di Perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tikep. Pelapor merupakan salah satu nelayan yang mengalami insiden tersebut.

Namun, masuk pukul 23.00 WIT, Kantor SAR Ternate malah kembali mendapatkan laporan dari Kepala Tim Pencarian, bahwa Speedboat RIB 04 yang digunakan dalam proses pencarian dua nelayan itu mengalami kecelakaan laut alias meledak. Dalam peristiwa itu, tiga orang meninggal dunia dan satu wartawan Metro TV dinyatakan hilang.

Sebelumnya, sebuah speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi, pada Minggu malam 2 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIT. Sebanyak tiga orang tewas dan satu wartawan Metro TV bernama Sahril Helmi dinyatakan hilang.

"Speedboat yang membawa 11 anggota tim evakuasi itu berangkat menolong nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan," kata Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut, Kombes Pol Azhari Juanda saat dihubungi, Senin (3/2/2025), seperti dikutip dari Antara.

Akibat ledakan tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara Bharatu Mardi Hadji serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Sementara itu, seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan sedang dalam upaya pencarian.

 

7 Korban Selamat

Sebanyak tujuh korban selamat telah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Mereka adalah Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud).

Para korban selamat awalnya ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gita menuju Manado. Mereka kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Gita dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Payahe sebelum akhirnya dipindahkan ke Ternate menggunakan KM Pandudewanata.

Hingga saat ini, pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pihak berwenang juga tengah menyelidiki penyebab ledakan speedboat tersebut.

 

Korban Meninggal Telah Dievakuasi

Azhari mengungkapkan bahwa ketiga korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Ternate menggunakan kapal cepat milik Polairud Polda Maluku Utara.

"Untuk korban meninggal dunia atas nama Bharatu Mardi Hadji sudah langsung dibawa ke rumah duka, sementara dua korban luka berat langsung dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate," ujarnya.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan rinci mengenai kronologi insiden tersebut. "Kalau kronologis saya belum dapat sampaikan, biar pihak Basarnas saja," ucapnya.

Selain itu, Azhari juga membenarkan bahwa seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.  "Untuk korban masih dalam proses pencarian, dan itu merupakan kawan jurnalis," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan penyelidikan penyebab ledakan speedboat, Azhari menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih fokus menangani para korban. "Kami masih fokus lakukan evakuasi terhadap para korban dulu," katanya.

Sebagai informasi, insiden ledakan speedboat RIB 04 terjadi sekitar pukul 00.00 WIT saat tim SAR gabungan sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita.

Infografis

Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya