Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Satuan Brigade Mobile (Sat Brimob) Polda Jateng menggelar panen raya jagung di lahan pertanian milik Brimob yang berlokasi di Desa Geneng Duwur, Kecamatan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah pada Sabtu 1 Februari 2025.
Irwasum Polri yang juga Ketua Pelaksana Gugus Tugas Polri mendukung ketahanan pangan Komjen Pol Dedi Prasetyo mengapresiasi hasil panen yang dicapai Sat Brimob Polda Jateng.
Advertisement
"Panen ini merupakan hasil tanam jagung di akhir tahun 2024 kemarin. Terima kasih kepada Sat Brimob Polda Jateng yang sudah gerak cepat menanggapi arahan Kapolri," ujar Dedi, melalui keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).
Advertisement
Kegiatan panen raya jagung dipimpin oleh Komandan Sat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Nurhudaya serta diikuti oleh 150 personel.
Panen raya ini merupakan bagian dari komitmen Sat Brimob Polda Jateng dalam mendukung ketahanan pangan, menstabilkan perekonomian masyarakat, serta memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat dalam mengantisipasi potensi krisis pangan.
"Hari ini kami berhasil memanen jagung sebanyak 9 ton dari lahan seluas 2 hektare di wilayah Sragen. Harapan kami, lahan pertanian yang dimiliki Kompi Brimob Polda Jateng dapat terus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung program nasional ketahanan pangan," ucap Kombes Pol Nurhudaya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Kami akan terus berkontribusi dalam mendukung program Presiden terkait ketahanan pangan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas," tambahnya.
"Apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Kepolisian dan masyarakat dalam upaya memperkuat ketahanan pangan," jelas Nurhudaya.
Anggaran Ketahanan Pangan Sentuh Rp 144,6 Triliun pada 2025, Buat Apa Saja?
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menyiapkan anggaran Rp 144,6 triliun untuk memastikan ketahanan pangan nasional di tengah potensi gejolak pangan global pada 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan anggaran ini akan digunakan untuk berbagai strategi guna mengatasi tantangan ketahanan pangan dan mendukung produktivitas sektor pertanian tanah air. Hal itu disampaikan Airlangga dalam konferensi pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 31 Januari 2025.
"Anggaran ketahanan pangan tahun 2025 untuk melindungi gejolak pangan dunia. Pemerintah mengalokasikan Rp144,6 triliun," kata Airlangga.
Beberapa langkah utama yang akan diterapkan termasuk diversifikasi pangan, menjaga stabilitas harga pangan, serta peningkatan produktivitas petani Indonesia.
"Yang akan dilakukan dengan berbagai strategi, yaitu diversifikasi pangan, stabilitas harga, dan peningkatan produktivitas petani," ujar dia.
Advertisement
Dukungan dari APBN
Dukungan dari APBN untuk Ketahanan Pangan Airlangga menambahkan bahwa dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak hanya terbatas pada subsidi langsung, tetapi juga mencakup alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian, seperti jaringan irigasi dan pembangunan jalan pertanian.
Tak kalah penting, pemerintah juga akan memperkuat aspek non-fisik, seperti peningkatan kualitas pengajaran melalui pengarangan pangan bestari serta memperkuat pelayanan penyuluh pertanian dan puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan).
"Kemudian dukungan APBN untuk ketahanan pangan juga diberikan melalui TKD dana lokasi khusus seperti pembangunan jaringan irigasi, pembangunan jalan pertanian maupun non-fisik seperti pengarangan pangan bestari, kemudian pelayanan penyuluh pertanian dan puskeswan," ucap Airlangga.
Di samping itu, program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang sukses dijalankan pada tahun-tahun sebelumnya akan terus diperkuat.
Tujuannya adalah untuk menjaga inflasi pangan tetap terkendali, memastikan pasokan pangan yang stabil, dan mempertahankan daya beli masyarakat, sambil mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Di lain sisi gerakan nasional pengendalian inflasi pangan akan terus dilanjutkan di tahun 2025 untuk mendukung ketahanan pangan dan selain itu agar momentum pertumbuhan terus dijaga," ujar dia.
Menurut dia, dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah berharap dapat melindungi sektor pangan Indonesia dari dampak fluktuasi harga pangan global yang dapat memengaruhi ketahanan pangan domestik.
Fokus pada penguatan ketahanan pangan diharapkan tidak hanya memberikan kestabilan dalam negeri tetapi juga mendorong kesejahteraan bagi petani dan masyarakat luas.