Banyak Tokoh NU di Kabinet Merah Putih, Prabowo: Mereka Hebat-hebat, Jadi Tak Bisa Ditolak

Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan dan komitmen Nahdlatul Ulama terhadap pemerintah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Feb 2025, 07:52 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 07:52 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan banyak tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini menjadi menteri dan wakil menteri di kabinet Merah Putih. Salah satunya, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menjadi Menteri Sosial.

Kemudian, ada Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, Menteri Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, hingga Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid.

"Di kabinet saya pun, kabinet Merah Putih ternyata banyak sekali orang NU di dalamnya, Menteri Agama, Menteri Sosial, Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Menteri Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional. Ya itu menterinya, wakil menterinya banyak lagi (yang dari NU)," jelas Prabowo saat menghadiri Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.

Dia mengatakan para tokoh itu menjadi menteri bukan karena berasal dari Nahdlatul Ulama. Prabowo menyampaikan para menteri tersebut merupakan sosok hebat sehingga dirinya tak bisa menolak saat nama mereka diajukan sebagai menteri.

"Tapi itu bukan karena NU, karena orang-orang mereka itu hebat-hebat. Jadi yang diajukan hebat ya itu tidak bisa ditolak," jelasnya.

Prabowo pun menyampaikan terima kasih atas dukungan dan komitmen Nahdlatul Ulama terhadap pemerintah. Dia menuturkan semua masyarakat berkepentingan mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju.

"Negara yang berhasil memang itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita anggap bagaikan suatu yang jatuh dari langit. Negara yang berhasil harus kita bekerja keras, berikhtiar keras, dan kunci daripada keberhasilan itu adalah persatuan dan kesatuan dan kerukunan dan kerjasama," tutur Prabowo.

 

NU Punya Peran Penting di Indonesia

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Menurut dia, Nahdlatul Ulama bersama ormas Islam lainnya memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama. Prabowo menyebut baik NU, Muhammadiyah, dan Persatuan Islam (PERSIS) merupakan organisasi yang mewakili kelompok mayoritas, namun tetap melindungi semua umat lain.

"Di situ saya kira Nahdlatul Ulama yang penting dengan mewakili kelompok mayoritas agama, NU bersama Muhammadiyah, PERSIS dan lain-lain mewakili kelompok mayoritas tapi dengan moderasi, dengan moderat, dengan kedudukan, dengan saling menghormati dan saling menghargai dan saling melindungi semua umat lain," pungkas Prabowo.

Infografis

Infografis Prabowo Kucurkan Rp 48,8 Triliun ke IKN Nusantara
Infografis Prabowo Kucurkan Rp 48,8 Triliun ke IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya