Prabowo: Penghematan Proyek Tak Jelas Akan Digunakan untuk Biayai 20 Program Strategis

Prabowo mengklaim, pemerintah bisa menghemat sekitar USD20 miliar atau sekitar Rp327 triliun dari kebijakan penghematan anggaran. Angka ini setara dengan sekitar 10 persen dari anggaran tahunan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Feb 2025, 01:11 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 01:11 WIB
Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari lahir (harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari lahir (harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pengelolaan dan penghematan keuangan negara dari program yang tak jelas akan digunakan untuk lebih dari 20 program strategis.

Menurut dia, penghematan anggaran akan digunakan untuk membiayai insiatif yang lebih strategis dan menyentuh kesejahteraan masyarakat luas.

"Penghematan yang dialokasikan untuk proyek dan program tanpa strategi yang jelas ini sekarang akan digunakan untuk membiayai lebih dari 20 program strategis bernilai miliaran dolar yang akan mengubah negara ini," ujar Prabowo saat berbicara secara virtual di forum internasional World Government Summit 2025, yang digelar di Dubai, dikutip dari siaran pers, Kamis (13/2/2025).

Ia menyebut bahwa pemerintah bisa menghemat sekitar USD20 miliar atau sekitar Rp327 triliun. Angka ini setara dengan sekitar 10 persen dari anggaran tahunan.

"Melalui pengelolaan anggaran negara yang cermat, kami telah menghemat lebih dari US$20 miliar, setara dengan sekitar 10% dari anggaran tahunan kami," ujar dia.

Program yang dimaksud Prabowo tersebut termasuk investasi dalam industri hilir nikel, bauksit, tembaga, dan mineral penting lainnya. Program ini dinilai mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan menaikkan kesejahteraan dan taraf hidup.

 

Industri Petrokimia hingga Ketahanan Pangan

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memberi pujian khusus pada Kepala Staf TNI AD [Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai penggerak dalam memperkuat ketahanan pangan. (Dok. Kementan)... Selengkapnya

Pemerintah juga tengah menggencarkan pengembangan industri petrokimia yang substansial serta pusat data AI yang besar, yang juga akan menyerap lapangan pekerjaan di dalam negeri.

Selain itu, pemerintah menyalurkan dana ke dalam program-program yang memajukan ketahanan pangan untuk menjadikan Indonesia sebagai pengekspor pangan dalam beberapa tahun ke depan.

"Bersama dengan inisiatif untuk meningkatkan produksi protein, mendukung akuakultur, dan mengembangkan proyek energi bersih dan terbarukan, dengan memanfaatkan sumber daya mineral dan terbarukan kami yang kaya," tutur Prabowo.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya