Fadli Zon Kunjungi Istana Kadriah Pontianak, Tekankan Pentingnya Pelestarian Budaya Nusantara

Fadli Zon menyebutkan bahwa Istana Kadriah bahkan lebih tua dari Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1776.

oleh Tim News Diperbarui 23 Feb 2025, 20:24 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 20:24 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat. (dokumentasi Kementerian Kebudayaan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat. Istana Kadriah merupakan salah satu cagar budaya nasional di Indonesia.

Dalam pidatonya, Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian budaya dan sejarah Nusantara, khususnya di Kalimantan Barat, yang kaya akan warisan budaya dan akulturasi berbagai etnis.

Dia mengatakan, Istana Kadriah, yang didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, menjadi simbol sejarah panjang Kesultanan Pontianak. Fadli Zon menyebutkan bahwa Istana Kadriah bahkan lebih tua dari Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1776.

"Ini menandakan bahwa Istana Kadriah memiliki sejarah yang sangat panjang, tidak hanya di Kalimantan Barat, tetapi juga di Nusantara dan Indonesia secara keseluruhan," ujar Fadli Zon di Istana Kadriah, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 22 Februari 2025, seperti dalam keterangan yang diterima

Fadli Zon juga mengapresiasi kontribusi Sultan Syarif Hamid II, Sultan ketujuh Kesultanan Pontianak, yang dikenal sebagai perancang lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

"Kita sangat menghormati jasa-jasa para pendahulu kita, termasuk Sultan Hamid II, yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Kami berharap ke depan beliau bisa mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional," tambahnya.

Fadli Zon juga menyoroti Pontianak sebagai melting pot atau tempat bertemunya berbagai budaya. Kota ini menjadi contoh nyata akulturasi budaya Melayu, Arab, Dayak, Tionghoa, dan etnis lainnya.

"Keberagaman ini tercermin dalam berbagai ekspresi budaya, seperti arsitektur, seni, dan kuliner. Ini adalah kekuatan yang harus kita jaga dan lestarikan," ujarnya.

Menteri Kebudayaan tersebut juga mengungkapkan filosofi Huma Betang, kearifan lokal masyarakat Dayak yang mencerminkan prinsip kebersamaan, gotong royong, dan toleransi. "Filosofi ini sangat relevan dengan semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi identitas bangsa Indonesia," kata Fadli Zon.

Kalbar Punya 80 Warisan Budaya Tak Benda

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat. (dokumentasi Kementerian Kebudayaan)... Selengkapnya

Fadli Zon mengungkapkan bahwa saat ini Kalimantan Barat memiliki satu cagar budaya nasional, yaitu Istana Kadriah. Namun, ia berharap ke depan lebih banyak cagar budaya di provinsi ini yang bisa diangkat menjadi cagar budaya nasional.

"Kita memiliki enam cagar budaya di tingkat provinsi yang potensial untuk ditingkatkan menjadi cagar budaya nasional," ujarnya.

Selain itu, Kalimantan Barat juga memiliki sekitar 80 warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) yang meliputi seni pertunjukan, kerajinan, adat istiadat, dan tradisi. "Ini menunjukkan kekayaan budaya yang luar biasa di provinsi ini. Kita harus terus mendaftarkan dan melestarikan warisan-warisan ini," tegas Fadli Zon.

Dia juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan, yang didirikan sebagai kementerian independen, merupakan langkah penting dalam upaya melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya.

"Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 32, Ayat 1, yang menyatakan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," jelas dia.

 

Ajak Generasi Muda Lestarikan Warisan Budaya

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat. (dokumentasi Kementerian Kebudayaan)... Selengkapnya

Menteri Kebudayaan tersebut juga menekankan pentingnya soft power atau kekuatan lunak dalam diplomasi budaya.

"Kita harus belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan yang sukses mempromosikan budaya mereka melalui film, musik, dan drama. Kita ingin menciptakan Indonesian Wave, gelombang budaya Indonesia yang bisa mendunia," ujar dia.

Fadli Zon berharap agar Istana Kadriah dapat menjadi pusat kebudayaan dan seni di Kalimantan Barat. Ia menyatakan dukungannya untuk revitalisasi dan pemugaran istana tersebut. "Kita berharap Istana Kadriah bisa semakin lestari dan menjadi pusat ekspresi seni dan budaya di wilayah ini," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon juga mengajak generasi muda untuk turut serta dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya.

"Kita berharap dari Istana Kadriah ini bisa lahir banyak karya-karya ekspresi budaya, khususnya dari generasi milenial dan Gen Z," ucap dia.

Dalam kunjungannya ke Istana Kadriah, yang merupakan Cagar Budaya Nasional (CBN), Menteri Kebudayaan Fadli Zon bertemu dengan Sultan Mervin Syarif Alkadrie didampingi Maharatu Suri Tanaya Ahmad. Turut hadir dalam kesempatan ini anggota DPR RI Komisi V DPR RI Yuliansyah.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya