Prabowo Singgung KIM Plus Plus hingga Koalisi Batin, Apa Itu?

Presiden Prabowo Subianto berbicara soal KIM Plus Plus, Koalisi Formal, Koalisi Informal, hingga Koalisi Batin. Menurut Prabowo, koalisi tersebut karena adanya kesamaan cinta terhadap Tanah Air. Namun dia menekankan tak masalah apabila ada yang memilih untuk berada di luar pemerintah.

oleh Lizsa Egeham Diperbarui 26 Feb 2025, 08:46 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 08:46 WIB
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Puncak Perayaan Ulang Tahun ke-17 Partai Gerindra
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengundang seluruh jajaran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk silaturahmi dan konsolidasi di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2/2025). (ADITYA AJI/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berterima kasih kepada partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung pemerintahannya. Prabowo lalu menyebut ada KIM Plus Plus, koalisi informal, hingga koalisi batin.

"Saya berterima kasih dengan saudara-saudara sekalian Koalisi Indonesia Maju. Sekarang ada Koalisi Indonesia Maju Plus. Saya tidak tahu kalau ada lagi Koalisi Indonesia Maju Plus Plus," kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (25/2/2025).

"Jangan-jangan ada koalisi formal, ada koalisi tidak formal, ada koalisi informal, ada koalisi batin," sambungnya.

Menurut dia, koalisi tersebut karena adanya kesamaan cinta terhadap Tanah Air. Namun, Prabowo menekankan tak masalah apabila ada yang memilih untuk berada di luar pemerintah.

Dia menilai, pemerintah membutuhkan pengawasan dan perdebatan untuk kemajuan Indonesia. Hanya saja, Prabowo berharap tidak ada ribut-ribut dan gontok-gontokan

"Kalau hati kita sama untuk apa kita ribut, untuk apa kita gontok-gontokan. Di dalam pemerintahan, di luar pemerintahan kita butuh pengawasan kita butuh debat tapi tujuannya sama, Merah Putih," tutur dia.

Selain itu, Prabowo menegaskan komitmennya membangun pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi. Dia menyebut hal tersebut merupakan tantangan bagi setiap presiden.

"Tantangan dari awal presiden-presiden kita semua yang harus kita bangun adalah pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang bebas dari korupsi. Ini tantangan tapi ini adalah suatu kesempatan," ucap Prabowo Subianto menandaskan.

Prabowo Tak Akan Maju Pilpres Lagi Jika Mengecewakan

Prabowo di Acara Kongres Demokrat
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato di acara Kongres VI Partai Demokrat. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo Subianto juga menegaskan dirinya tak akan maju pemilihan presiden (Pilpres) 2029 apabila prestasinya saat tahun keempat menjadi presiden mengecewakan. Dia mengaku malu maju Pilpres kembali jika tak mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

"Saya katakan kalau tahun ke 4 saya mengabdi dan saya kecewa dengan prestasi saya, saya tidak akan maju tahun 2029," kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

"Saya malu sama rakyat Indonesia, untuk apa? Kalau tidak mampu lebih baik saya hormat," sambungnya.

Prabowo mengaku heran para kader Partai Gerindra memintanya untuk kembali maju pada Pilpres 2029. Padahal, saat itu Prabowo baru 100 hari memimpin Indonesia.

"Saya kemarin dicalon oleh partai saya (Gerindra) untuk maju lagi 2029. Nakal-nakal itu baru 100 hari kerja udah disuruh nyapres," ujarnya.

Dia menekankan semua pihak harus bekerja dengan berorientasi pada masyarakat. Prabowo pun mempersilakan masyarakat mengkritiknya apabila dirinya tak setia kepada Indonesia.

"Saya katakan disini, begitu saudara merasakan, begitu saudara melihat tanda-tanda Prabowo Subianto tidak setia kepada rakyat Indonesia, pada saat itulah saudara koreksi saya," tutur Prabowo.

Bantah SBY dan Jokowi Cawe-Cawe

AHY, Prabowo, dan SBY
Presiden Prabowo Subianto bersama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Lebih lanjut, residen Prabowo Subianto membantah anggapan bahwa Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi melakukan cawe-cawe ke pemerintahannya. Prabowo mengatakan dirinya lah yang meminta masukan dari presiden-presiden terdahulu.

Dia menyebut, SBY mampu menghadapi krisis finansial global pada tahun 2008 saat menjadi Presiden RI. Prabowo menuturkan dirinya melibatkan beberapa tim SBY di pemerintahan.

"Pak SBY menghadapi krisis 2008 the Black Monday kalau enggak salah. Negara-negara kapitalis crash. Perusahaan-perusahan besar gulung tikar. Indonesia aman. Makanya beberapa tim Mas SBY masih saya pakai," kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa 25 Februari 2025.

 

Prabowo: Hanya Orang Bodoh Tak Mau Belajar dari SBY dan Jokowi

Presiden Prabowo Subianto (tengah) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) hingga Presiden
Presiden Prabowo Subianto (tengah) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) hingga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Dia menyebut SBY tak pernah ikut campur dalam pemerintahannya. Bahkan, kata Prabowo, SBY tidak pernah menitipkan kepentingan politik kepadanya.

"Ini jangan ada pikiran ih cawe-cawe lah, enggak ada. Saya minta dicawe-cawe. Saya datang ke Pak SBY minta masukan. Bapak enggak pernah titip-titip kepada saya," ucap Prabowo.

"Ada yang mengatakan Pak Jokowi (cawe-cawe), enggak ada. Saya datang ke Pak Jokowi," sambung Ketum Partai Gerindra ini.

Dia menyampaikan bahwa SBY dan Jokowi memiliki pengalaman masing-masing 10 tahun menjadi Presiden RI. Sehingga, Prabowo menilai wajar apabila dirinya meminta masukan kepada sosok yang memiliki pengalaman memimpin Indonesia selama 10 tahun.

"Pak SBY mimpin 10 tahun, Pak Jokowi 10 tahun, 20 tahun pengalaman. Hanya orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman," ujar Prabowo Subianto menandaskan.

Infografis Prabowo Akan Ajak Sebagian Menteri Jokowi di Kabinetnya. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prabowo Akan Ajak Sebagian Menteri Jokowi di Kabinetnya. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya