Temui Prabowo, Karding Lapor soal Pembentukan Desk Perlindungan Pekerja Migran

Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/3/2025).

oleh Lizsa Egeham Diperbarui 14 Mar 2025, 15:48 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 15:47 WIB
karding
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/3/2025). Karding melaporkan soal pembentuan Desk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang dipimpinnya.

Karding mengatakan akan memperbaiki tata kelola perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Selain itu, dia menargetkan menekan angka kekerasan perdagangan manusia di luar negeri.

"Jadi karena kami diminta Menko Polhukam untuk menjadi leader di situ, maka target kita karena ini perlindungan, kita akan memperbaiki tata kelola perlindungan," kata Abdul Kadir Karding di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/3/2025).

"Kedua, kita akan tentu meminimalisir kejadian-kejadian kekerasan human trafficking di luar negeri," sambungnya.

Salah satu strategi yang akan dilakukan yakni, meningkatkan kemampuan para pekerja migran Indonesia. Kemudian, memperbaiki regulasi pengiriman PMI ke luar negeri dan menindak tegas calo serta sindikat perdagangan manusia.

"Keempat, sosialisasi yang masif agar orang mengerti bagaimana bekerja secara prosedural, kemudian kunci di perjanjian bilateral. Itu penting kalau kita kunci bahwa perlindungan bagus itu kuncinya dan memastikan negara itu tidak menerima pekerja yang ilegal," jelas Karding.

Di sisi lain, Karding juga melaporkan kerja sama dengan Arab Saudi terkait PMI. Menurut dia, kerja sama ini masih proses moratorium.

"Nanti ya kita tunggu ya moratorium kalau bisa dibuka lebih cepat lebih baik," ucap Karding.

Ramai #KaburAjaDulu, Menteri Karding: Enggak Semudah yang Dibayangkan

karding
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding buka suara terkait ramainya tagar #KaburAjaDulu. Menurutnya, bekerja di luar negeri tidak semudah yang dibayangkan.

Dia menilai, ramainya tagar Kabur Aja Dulu yang merujuk pada mencari peruntungan pekerjaan di luar negeri itu sebagai aspirasi masyarakat. Namun, dia menegaskan, hal itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.

"Saya kira tagar #KaburAjaDulu ini, kita sebagai pemerintah harus melihat ini sebagai masukan kemudian aspirasi yang harus memacu kita, memotivasi kita untuk bekerja lebih baik, membangun lebih baik," kata Karding di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

"Kalau menurut saya bekerja di luar negeri itu juga tidak semudah yang kita bayangkan," sambung dia.

Dia berharap pihak-pihak yang berpikir untuk bekerja di luar negeri bisa mempersiapkan diri dengan matang. Mulai dari kemampuan (skill) bekerja, penguasaan bahasa asing, hingga mental yang kuat.

Bukan cuma itu, dia menegaskan #KaburAjaDulu tidak bisa dilakukan semena-mena. Ada aturan legalitas yang harus dipatuhi. Pasalnya, ada tanggung jawab negara untuk melindungi para pekerja migran.

"Berangkat ke luar negeri harus dengan prosedur yang sudah ada di negara kita. Nah, karena ini menyangkut pelindungan, negara ini wajib melindungi seluruh warganya, baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja di luar negeri, hanya dengan cara data, kita punya datanya," bebernya.

Data yang dikumpulkan itu akan menjadi acuan pemerintah agar bisa melakukan mitigasi dan melindungi warga negara Indonesia yang bekeeja di luar negeri.

"Jadi sehingga ketika dia keluar maka kita berharap semua terdata dengan baik, sehingga kita tahu posisinya dan sedang bekerja apa dan sebagainya," ungkap dia.

Infografis 5 Negara Favorit Pekerja Migran Indonesia 2024.
Infografis 5 Negara Favorit Pekerja Migran Indonesia 2024. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya