Liputan6.com, Jakarta Seni dan budaya di China ternyata tidak luput dari kehadiran panda. Hewan menggemaskan satu ini memang terkenal sebagai salah satu simbol nasional dari China yang melambangkan kedamaian dan keramahan.
Liputan6.com bersama lebih dari 50 wartawan asing dari Asia-Pasifik, Afrika dan Amerika Latin yang tergabung dalam program China International Press Communication Center (CIPCC), mendapat kesempatan mengenal dan mencoba langsung melukis dengan cara tradisional China.
Baca Juga
Pada kesempatan ini kami harus melukis panda. Guru dan pelukis dari Beijing Language and Cultural Center for Diplomatic Missions (LCC), Tao Hong mengatakan, kami tak perlu terburu-buru dan merasa tertekan alias rileks saja.
Advertisement
"Sebagai kenang-kenangan, nanti kalian boleh membawa lukisan yang sudah dibuat sendiri, dan nanti silakan untuk ditanda tangan," kata Tao Hong di Jianguomenwai Diplomatic Residence Compound, Beijing, Senin (17/3/2025).
Tao Hong menyampaikan, di China lukisan yang dibuat secara tradisional biasanya bisa dipajang di berbagai sudut rumah, seperti ruang tamu hingga meja makan.
Jenis dan media lukisan China pun bermacam-macam, meliputi lukisan di batu, lukisan figur, lukisan pemandangan, hingga lukisan bunga dan burung.
Menurut Tao Hong, tekniknya pun bermacam-macam. Ada yang namanya fine brush work painting atau melukis dengan teknik kuas yang sangat detail dan presisi. Ada pula free brush work atau teknik melukis yang lebih bebas, spontan, dan ekspresif tanpa terlalu mengutamakan detail.
"Untuk melukis panda sekarang hanya gunakan teknik free brush work," kata Tao sembari berguyon.
Lalu, apa saja material yang diperlukan untuk melukis dengan cara tradisional China? Tao Hong bilang, Anda memerlukan tinta hitam yang dibuat dari biji tanaman tertentu.
Dewasa ini, ujar Tao Hong, tinta likuid juga banyak digunakan dalam seni lukis di China. Selain tinta hitam, seni lukis di China juga memakai tinta warna-warni, namun penggunaan warna merah kerap dipisah.
Tinta Merah Tidak Digunakan dalam Seni Lukis Tradisional China
Tinta merah umumnya tidak digunakan dalam seni lukis tradisional China. Tinta hitam sebagai medium utama lebih banyak digunakan dan dihargai karena sudah menjadi tradisi yang erat kaitannya dengan estetika dan filosofi seni China.
"Kita memisahkan warna merah karena fungsinya sama dengan yang dilakukan guru untuk mengoreksi siswa di sekolah," ucap Tao.
Meski begitu, tinta merah masih digunakan dalam beberapa elemen seni lukis, seperti untuk tanda tangan atau cap.
Kemudian juga diperlukan 'kertas nasi' karena teksturnya yang halus dan kemampuan menyerap tintanya yang baik. Kertas nasi ini terbuat dari berbagai serat tanaman seperti rami.
Material terakhir yang diperlukan yakni kuas. Tao Hong menjelaskan, dalam seni melukis China biasanya digunakan kuas yang terbuat dari bulu kambing dan bulu musang.
"Kuas dengan bulu kambing diambil dari bagian perut dan kuas dengan bulu musang biasanya harganya lebih mahal karena di China kita tidak memiliki banyak musang," kata dia.
Advertisement
Infografis
