Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah Indonesia mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk segera membuka akses langsung ke Hambali. Itu sangat dibutuhkan untuk penyidikan keterlibatan Hambali dalam berbagai pengeboman di Indonesia. "Faktanya adalah hingga saat ini, pemerintah Indonesia, bahkan pemerintah lainnya, belum pernah mendapat akses langsung ke Hambali," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Jumat (26/9).
Padahal, pemerintah sudah berulangkali meminta agar AS segera memberikan akses ke Hambali yang juga diduga petinggi Jamaah Islamiyah yang terkait dengan jaringan Al-Qaidah. "Kita sangat membutuhkan informasi secara langsung dari Hambali," kata Marty. Keinginan untuk menyidik langsung Hambali alias Encep Nurjaman ini bukan berarti ingin memonopoli. Namun, pemerintah juga perlu mendapatkan informasi langsung dari Hambali, buronan yang diburu Polri selama hampir tiga tahun.
Sebelumnya Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar optimistis Polri mendapat akses memeriksa langsung Hambali. Polri telah mengirim daftar pertanyaan ke kepolisian AS dan mengetahui isi berkas pemeriksaan tersangka teroris yang diciduk di sebuah apartemen di Thailand [baca: Hambali Ditangkap di Thailand ]. Dengan begitu, jika ada rencana peledakan kembali, dapat dilakukan antisipasi [baca: Kapolri Optimistis Mendapat Akses Memeriksa Hambali].(TNA/Miko Toro dan Eko Purwanto)
Padahal, pemerintah sudah berulangkali meminta agar AS segera memberikan akses ke Hambali yang juga diduga petinggi Jamaah Islamiyah yang terkait dengan jaringan Al-Qaidah. "Kita sangat membutuhkan informasi secara langsung dari Hambali," kata Marty. Keinginan untuk menyidik langsung Hambali alias Encep Nurjaman ini bukan berarti ingin memonopoli. Namun, pemerintah juga perlu mendapatkan informasi langsung dari Hambali, buronan yang diburu Polri selama hampir tiga tahun.
Sebelumnya Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar optimistis Polri mendapat akses memeriksa langsung Hambali. Polri telah mengirim daftar pertanyaan ke kepolisian AS dan mengetahui isi berkas pemeriksaan tersangka teroris yang diciduk di sebuah apartemen di Thailand [baca: Hambali Ditangkap di Thailand ]. Dengan begitu, jika ada rencana peledakan kembali, dapat dilakukan antisipasi [baca: Kapolri Optimistis Mendapat Akses Memeriksa Hambali].(TNA/Miko Toro dan Eko Purwanto)