Bentrokan antara pendukung Presiden Mesir terguling Mohammed Morsi dengan pasukan keamanan membuat negeri itu bersimbah darah. Lebih dari 200 orang tewas. Presiden SBY berharap keadaan tidak memburuk.
"Situasi di Mesir makin memprihatinkan. Korban jiwa mulai berjatuhan. Indonesia berharap, keadaan tidak memburuk," tulis SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono yang diakhiri dengan *SBY* pada Kamis (15/8/2013).
Ada 6 tweet mengenai Mesir yang ditulis SBY saat tengah malam, pergantian hari Rabu malam ke Kamis dini hari.
"Indonesia juga berharap pemerintah & militer Mesir, serta Ikhwanul Muslimin, berusaha kuat mencegah bertambahnya korban," demikian tweet kedua SBY.
Pada tweet ketiga, SBY menulis, "Penggunaan kekuatan & senjata militer thdp demonstran di Mesir, apalagi berlebihan, bertentangan dgn nilai demokrasi & kemanusiaan."
"Saya berpendapat, meskipun sulit, solusinya haruslah "win-win", didahului dgn penghentian semua aksi kekerasan dari ke 2 belah pihak," tweet SBY selanjutnya.
SBY pun terkenang dengan situasi Tanah Air. "15 th lalu, Indonesia jg mengalami goncangan politik & keamanan. Namun bisa diatasi, krn militer & sipil berkolaborasi utk reformasi."
"Militer Indonesia lakukan reformasi internal & dukung demokrasi; pemimpin politik sipil jg ajak militer utk bersama lakukan perubahan," demikian tweet keenam SBY.
Peran PBB
Seperti dilansir setkab.go.id, SBY berpandangan semua pihak perlu menahan diri, mengedepankan semangat kompromi, menghindari kekerasan dan menghormati hak asasi manusia, serta mengedepankan cara penyelesaian masalah secara damai dan demokratis.
SBY yakin untuk menyelesaikan masalah pihak otoritas sementara Mesir harus menegakkan hak berkumpul secara damai, kebebasan berbicara, dan menjamin keamanan seluruh rakyat Mesir.
SBY juga mendukung sepenuhnya upaya yang telah dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mendorong semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin dan memberikan kesempatan dialog dan rekonsiliasi nasional.
"Selain Perserikatan Bangsa-Bangsa, Liga Arab juga memiliki peranan penting guna penyelesaian masalah Mesir," kata SBY.
Kedua organisasi internasional itu mempunyai responsibilitas untuk menekan otoritas sementara Mesir dalam melaksanakan tanggung jawab penyelesaian konflik, mendorong tercapainya kompromi di antara para pihak melalui proses dialog, dan menciptakan rekonsiliasi nasional.
"Sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pemerintah Republik Indonesia siap membantu Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membahas langkah bersama dalam membantu pemulihan situasi di Mesir secara cepat dan damai," demikian SBY. (Sss)
"Situasi di Mesir makin memprihatinkan. Korban jiwa mulai berjatuhan. Indonesia berharap, keadaan tidak memburuk," tulis SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono yang diakhiri dengan *SBY* pada Kamis (15/8/2013).
Ada 6 tweet mengenai Mesir yang ditulis SBY saat tengah malam, pergantian hari Rabu malam ke Kamis dini hari.
"Indonesia juga berharap pemerintah & militer Mesir, serta Ikhwanul Muslimin, berusaha kuat mencegah bertambahnya korban," demikian tweet kedua SBY.
Pada tweet ketiga, SBY menulis, "Penggunaan kekuatan & senjata militer thdp demonstran di Mesir, apalagi berlebihan, bertentangan dgn nilai demokrasi & kemanusiaan."
"Saya berpendapat, meskipun sulit, solusinya haruslah "win-win", didahului dgn penghentian semua aksi kekerasan dari ke 2 belah pihak," tweet SBY selanjutnya.
SBY pun terkenang dengan situasi Tanah Air. "15 th lalu, Indonesia jg mengalami goncangan politik & keamanan. Namun bisa diatasi, krn militer & sipil berkolaborasi utk reformasi."
"Militer Indonesia lakukan reformasi internal & dukung demokrasi; pemimpin politik sipil jg ajak militer utk bersama lakukan perubahan," demikian tweet keenam SBY.
Peran PBB
Seperti dilansir setkab.go.id, SBY berpandangan semua pihak perlu menahan diri, mengedepankan semangat kompromi, menghindari kekerasan dan menghormati hak asasi manusia, serta mengedepankan cara penyelesaian masalah secara damai dan demokratis.
SBY yakin untuk menyelesaikan masalah pihak otoritas sementara Mesir harus menegakkan hak berkumpul secara damai, kebebasan berbicara, dan menjamin keamanan seluruh rakyat Mesir.
SBY juga mendukung sepenuhnya upaya yang telah dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mendorong semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin dan memberikan kesempatan dialog dan rekonsiliasi nasional.
"Selain Perserikatan Bangsa-Bangsa, Liga Arab juga memiliki peranan penting guna penyelesaian masalah Mesir," kata SBY.
Kedua organisasi internasional itu mempunyai responsibilitas untuk menekan otoritas sementara Mesir dalam melaksanakan tanggung jawab penyelesaian konflik, mendorong tercapainya kompromi di antara para pihak melalui proses dialog, dan menciptakan rekonsiliasi nasional.
"Sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pemerintah Republik Indonesia siap membantu Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membahas langkah bersama dalam membantu pemulihan situasi di Mesir secara cepat dan damai," demikian SBY. (Sss)