Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan agar setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta fokus membuat program-program sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Ia pun tak menampik bila selama ini dikatakan beberapa BUMD dianggap kurang inovatif.
Jokowi pun menyinggung salah satu BUMD yaitu PD Pasar Jaya sebelumnya justru sibuk mengurus bisnis pada bidang properti. Namun mengabaikan program utamanya, yaitu membangun pasar.
"Kaya kemarin-kemarin, PD Pasar Jaya itu ngurusnya apa? Ngurus properti. PD Pasar Jaya itu harusnya konsentrasinya ngurusin pedagang pasar, komoditas yang ada di pasar, ngurusi distribusi ke pasar, termasuk harga, diatur oleh dia. Karena di negara lain seperti itu, di sini malah ngurus properti," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, (3/9/2013).
Jokowi pun paham mengapa selama ini BUMD seperti PD Pasar Jaya dan PT Pembangunan Jaya justru malah menggeluti bisnis di bidang properti. Sebab bisnis properti dianggap lebih mendatangkan keuntungan yang lebih besar. "Ya kenapa pada terjun ke situ? Karena untungnya lebih, kerjanya lebih mudah. Makanya di sini hampir 80 persen malah ngurus properti."
Untuk itu, di bawah kepemimpinannya, ia menginstruksikan seluruh jajaran kepala BUMD agar fokus menggarap bisnis di bidang yang sesuai dengan tugas dan programnya masing-masing.
"Kalau urusan properti itu ada urusannya. Itu Jakpro (Jakarta Propertindo). Jangan semua ke properti, PD Pasar Jaya ke properti, Ancol juga terjun ke properti, mestinya Ancol fokus di rekreasi. Jadi harus ke tujuan utama dulu," jelas dia. (Ali/Mut)
Jokowi pun menyinggung salah satu BUMD yaitu PD Pasar Jaya sebelumnya justru sibuk mengurus bisnis pada bidang properti. Namun mengabaikan program utamanya, yaitu membangun pasar.
"Kaya kemarin-kemarin, PD Pasar Jaya itu ngurusnya apa? Ngurus properti. PD Pasar Jaya itu harusnya konsentrasinya ngurusin pedagang pasar, komoditas yang ada di pasar, ngurusi distribusi ke pasar, termasuk harga, diatur oleh dia. Karena di negara lain seperti itu, di sini malah ngurus properti," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, (3/9/2013).
Jokowi pun paham mengapa selama ini BUMD seperti PD Pasar Jaya dan PT Pembangunan Jaya justru malah menggeluti bisnis di bidang properti. Sebab bisnis properti dianggap lebih mendatangkan keuntungan yang lebih besar. "Ya kenapa pada terjun ke situ? Karena untungnya lebih, kerjanya lebih mudah. Makanya di sini hampir 80 persen malah ngurus properti."
Untuk itu, di bawah kepemimpinannya, ia menginstruksikan seluruh jajaran kepala BUMD agar fokus menggarap bisnis di bidang yang sesuai dengan tugas dan programnya masing-masing.
"Kalau urusan properti itu ada urusannya. Itu Jakpro (Jakarta Propertindo). Jangan semua ke properti, PD Pasar Jaya ke properti, Ancol juga terjun ke properti, mestinya Ancol fokus di rekreasi. Jadi harus ke tujuan utama dulu," jelas dia. (Ali/Mut)