Kisah dua polisi ini patut ditiru polisi lainnya. Mereka adalah Briptu Agus Sucipto dan Bripka Agus Suprayitno, petugas Patroli Jalan Raya (PJR) yang menyelamatkan nyawa Herlanto (44), pengemudi Toyota Fortuner B 8088 XF saat mendapatkan serangan jantung di Tol Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Awalnya, duo polisi bernama Agus itu mendengar laporan adanya pengemudi yang tiba-tiba berhenti di pintu Tol Tanjung Duren. Mereka pun langsung bertindak. Saat tiba di lokasi, keduanya sudah menemukan Herlanto terduduk lemas di jok mobilnya. Mereka pun langsung menurunkan Herlanto dari mobil.
Sembari diajak duduk di ruang istirahat petugas pintu tol, Herlanto terlihat makin lemas dan pucat. Melihat Herlanto kian lemas, Briptu Agus berinisiatif membawa Herlanto dengan menggunakan mobil patroli ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.
"Pas lagi duduk itu, dia bilang nggak kuat nyetir, badannya juga sudah gemetar dan dari mukanya keluar keringat. Dia juga terus memegang bagian dadanya. Saya bawa ke RS Harapan Kita kurang lebih 20 menit. Kondisi lalu lintas macet pada saat itu, tapi kita kawal terus pakai mobil patroli," jelas Briptu Agus.
Kondisi Herlanto, katanya, ketika dibawa ke rumah sakit masih sadar. "Alhamdulillah tadi pas saya masih di rumah sakit dia sudah bisa ngobrol, kata dokter sih memang langsung diperiksa. Sudah baikan," tambah Agus.
Tak hanya kejadian seperti itu yang sering Agus temukan, polisi yang sering berpatroli di kawasan Cawang, Tomang, dan Cililitan itu sering menemukan kejadian aneh di sekitar jalan tol yang dimonitornya.
"Banyak lah mas, saya sih sudah sering lihat kejadian yang seperti Pak Herlanto ini. Ya memang tugas kita untuk melayani masyarakat, mau tidak mau dan kewajiban kita untuk menjalani," tutup Agus. (Ary/Mut)
Awalnya, duo polisi bernama Agus itu mendengar laporan adanya pengemudi yang tiba-tiba berhenti di pintu Tol Tanjung Duren. Mereka pun langsung bertindak. Saat tiba di lokasi, keduanya sudah menemukan Herlanto terduduk lemas di jok mobilnya. Mereka pun langsung menurunkan Herlanto dari mobil.
Sembari diajak duduk di ruang istirahat petugas pintu tol, Herlanto terlihat makin lemas dan pucat. Melihat Herlanto kian lemas, Briptu Agus berinisiatif membawa Herlanto dengan menggunakan mobil patroli ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.
"Pas lagi duduk itu, dia bilang nggak kuat nyetir, badannya juga sudah gemetar dan dari mukanya keluar keringat. Dia juga terus memegang bagian dadanya. Saya bawa ke RS Harapan Kita kurang lebih 20 menit. Kondisi lalu lintas macet pada saat itu, tapi kita kawal terus pakai mobil patroli," jelas Briptu Agus.
Kondisi Herlanto, katanya, ketika dibawa ke rumah sakit masih sadar. "Alhamdulillah tadi pas saya masih di rumah sakit dia sudah bisa ngobrol, kata dokter sih memang langsung diperiksa. Sudah baikan," tambah Agus.
Tak hanya kejadian seperti itu yang sering Agus temukan, polisi yang sering berpatroli di kawasan Cawang, Tomang, dan Cililitan itu sering menemukan kejadian aneh di sekitar jalan tol yang dimonitornya.
"Banyak lah mas, saya sih sudah sering lihat kejadian yang seperti Pak Herlanto ini. Ya memang tugas kita untuk melayani masyarakat, mau tidak mau dan kewajiban kita untuk menjalani," tutup Agus. (Ary/Mut)