[VIDEO] Museum Dibobol, Mendikbud Pertanyakan Sistem Keamanan

"Kami percayakan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Bisa saja ada unsur kesengajaan," ujar M Nuh.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Sep 2013, 13:44 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 13:44 WIB
6-rekon-museum-130913b.jpg
Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi hilangnya 4 koleksi benda emas di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (13/9/2013), Tim Inafis Mabes Polri dan Polres Metro Jakarta Pusa melakukan olah TKP hilangnya 4 benda bersejarah terbuat dari emas di Museum Nasional. Polisi mencari jejak sidik jari yang mungkin masih tertinggal dalam kasus hilangnya benda peninggalan ataram kuno abad ke 10-11 Masehi itu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh yang mendatangi Museum Nasional mengaku heran dengan sistem keamanan yang tidak berfungsi normal.

"Akan diteliti sistem keamanan di museum ini. Dan kami percayakan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Bisa saja ada unsur kesengajaan," ujar Nuh.

Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana, belum bisa memastikan kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam pada kasus itu. Ironisnya, kamera pemantau atau CCTV di ruang penyimpanan benda emas yang hilang itu rusak sejak 2012 lalu.

"Ada masalah sistem kamera pengawas yang lama ke yang baru. Nanti kami selidiki lagi," kata Intan.

Kasus hilangnya koleksi museum di Indonesia bukan kali ini terjadi. 5 Arca asli di Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah, hilang dan diganti dengan yang palsu, November 2007 lalu. Kasus itu melibatkan Kepala Museum, KRH Darmodipuro alias Mbah Hadi.

Insiden kehilangan koleksi itu juga kembali menimpa museum itu, Agustus 2011 lalu. Sejumlah koleksi wayang kuno hilang dan dipalsukan.

Kejadian hilangnya koleksi museum juga terjadi di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Sebanyak 75 koleksi emas abad ke-8 hingga ke-10 hilang dicuri pada 11 Agustus 2010. Koleksi yang hilang itu belum ditemukan hingga kini.

Artefak arkeologi dari Indonesia sangat laku di pasar internasional dengan harga bisa mencapai miliaran rupiah. Tak heran, bila banyak pelaku kriminal yang mengincar benda-benda bersejarah tersebut termasuk yang ada di museum untuk dijual ke luar negeri.

4 Koleksi artefak kuno diketahui hilang dan dilaporkan ke polisi, Rabu 12 September. Benda yang hilang pertama, lempeng emas Naga Mendekam Berinskipsi, dengan panjang 5,6 cm lebar 5 cm. Benda itu berada di lemari dengan nomor inventarisir 783B.

Kedua, lempeng emas Bulan Sabit Beraksara berukuran panjang 8 cm, lebar 5,5 cm. Ketiga, wadah emas berbentuk Cepuk Berututup dengan diameter 6,5 cm, tinggi 6,5 cm. Keempat, lempeng emas Harihara dengan panjang 10,5 cm lebar 3,5 cm.

Benda-benda tersebut adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Abad ke-10. Tempat penemuannya semua berasal dari wilayah Jawa Timur. Keempat benda koleksi itu ada di ruang koleksi Khasanah lantai 2 gedung lama. (Adi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya