Ahok: Gaji Guru DKI Capai Rp 7 Triliun, Itu Gila-gilaan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui adanya pemborosan anggaran di Dinas Pendidikan DKI.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 18 Okt 2013, 10:06 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2013, 10:06 WIB
ahok3-131001b.jpg

Ahok menanggapi klaim Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) yang menyebut adanya penyimpangan dana di Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu mengakui adanya pemborosan anggaran di Dinas Pendidikan.

"Ya memang. Kita habiskan uang begitu banyak hanya untuk renovasi fisik. Sekolah rehabnya gila-gilaan. Hanya rehab gedung, gitu mahal," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Menurut Ahok, dari hasil evaluasi yang dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo, dalam upaya memajukan pendidikan, Disdik dinilai terlalu banyak menghabiskan dana di pembangunan fisik saja.

Lebih baik, lanjut mantan bupati Belitung Timur itu menjelaskan, Disdik membiayai atau memberikan beasiswa kepada siswa-siswa berprestasi untuk belajar ke luar negeri. Daripada menghabiskan 27% APBD DKI yang sebagian besar hanya untuk merenovasi gedung sekolah. Bahkan gaji guru bisa saja mencapai Rp 7 triliun untuk tahun depan.

"Hanya gaji guru Rp 7 triliun. Gila-gilaan kalau seperti ini. Masih minta sumbangan lagi oknum guru dan kepsek yang nekat. Dari komite sekolah," ujar Ahok.

Maka dari itu, Pemprov DKI menyiapkan sistem pengelolaan anggaran secara elektronik atau e-budgeting. Sehingga pengadaan barang yang seharusnya tidak perlu, tidak dianggarkan.

FMGJ menilai Disdik DKI kebanyakan anggaran tetapi tidak tahu mau digunakan untuk apa. Sehingga muncul proyek-proyek yang tidak jelas. "Seperti perbaikan lantai sekolah 500 juta. Padahal sekolah tersebut baru dicat beberapa bulan yang lalu. Itu pemborosan anggaran," ujar Ketua Koordinator FMGJ, Retno Listyarti.

Beberapa sekolah yang ditemukan adanya penyimpangan, di antaranya SMA 3 Jakarta Selatan yang menggandakan buku, SMA 26 Tebet yang perpustakannya kelebihan buku dan SMA 9 Jakarta Timur yang bangunan sekolahnya direnovasi berulang-ulang oleh Disdik. (Riz/Ism)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya