Siswi Korban Perkosaan yang Direkam Ponsel Diizinkan Absen

"Kami akan memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menenangkan korban," kata Taufik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Okt 2013, 14:37 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2013, 14:37 WIB
perkosaan-ilus130125b.jpg
Siswi SMP di Jakarta Pusat, AE (16) menjadi korban perkosaan oleh rekannya hingga direkam di ponsel. Dinas Pendidikan DKI mengizinkan AE untuk tidak masuk sekolah alias absen.

"Kami akan memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menenangkan korban. Tidak apa-apa jika tidak masuk sekolah beberapa hari," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyantosaat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Dalam penanganan kasus ini, Dinas Pendidikan juga mengutamakan hak-hak korban sebagai anak. Termasuk jika korban ingin menenangkan diri dan tidak masuk sekolah.

Taufik juga mempersilakan keluarga memilih tempat untuk menenangkan diri. Baik, di Jakarta atau pun di luar Jakarta. Sementara, untuk pelajaran yang tertinggal, Taufik menyiapkan kursus tambahan untuk korban. Jika ada ujian yang tertinggal, pihaknya juga akan memberikan ujian susulan.

"Atau, kalau mau pindah dari sekolah kami akan memberi kesempatan dan membantu proses kepindahannya. Kita akan layani dengan baik," tukas taufik.

Selain diperkosa oleh temannya, A (16) dan FP (15), peristiwa bejat itu juga direkam CD (15) dengan kamera ponselnya. CD merekam perbuatan bejat itu didepan 4 orang lainnya, yakni CN (16), DNA (15), IV (16), dan WW (16). Setelah itu, mereka meninggalkan AE dengan kondisi menyedihkan.

Pihak Disdik DKI juga sudah mendatangi sekolah AE untuk mendalami kasus ini. "Kedatangan saya ke sini untuk mendalami kasus ini sesuai dengan tugas yang diberikan kepala dinas kepada saya," Kata Kepala Manajemen SMP/SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Tadjuddin Nur. (Adi/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya