Pulau Natuna Dikuasai `Musang`, TNI AU Beraksi

Sejumlah aksi militer akan digelar TNI AU di Pulau Natuna, Riau.

oleh Muhammad Ali diperbarui 30 Okt 2013, 11:05 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2013, 11:05 WIB
tni-au-hut-ke-67-130407b.jpg
Sejumlah aksi militer akan digelar TNI AU di Pulau Natuna, Riau. Sebab, pulau terluar di perairan China itu kini telah dikuasai 'musang' atau musuh anggapan, yang diskenariokan TNI AU dalam latihan gabungan Angkasa Yudha 2013.

"Skenario yang dibuat seolah-olah Pulau Natuna itu dikuasai 'musang'. Agar bisa kuasai Natuna lagi caranya gunakan Komando Gabungan Tugas Udara. Operasi khusus ini bisa menyusup membongkar radar di Ranai. Setelah dibungkam, langsung dilaksanakan serangan udara strategis untuk batalkan keinginan musuh kuasai NKRI," kata Panglima Komando Tugas Udara Gabungan Pangkoops AU 1 Marsekal Muda M Syaugi di Lanud Ranai, Pulau Natuna, Riau, Rabu (30/12/2013).

Dalam latihan ini, ribuan personel dan puluhan alat tempur canggih akan diterjunkan. "6.800 Personel, 6 Sukhoi, Super Tucano, Hercules, Heli, Cassa 212," jelas dia.

Syaugi menyatakan, dipilihnya Pulau Natuna untuk pelatihan lantaran memiliki posisi strategis. Dan itu bisa menangkal ancaman dari pihak luar.

"Daerah ini memadai, fasilitas ada. Terluar dari negara lain. Cukup terjangkau negara lebih realistis bila terjadi ancaman di Indonesia, jadi harus all out," tukas Syaugi.

Latihan Puncak Angkasa Yudha 2013 merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat personel, satuan, dan antarsatuan. Tujuannya untuk menguji kesiapsiagaan satuan, sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas, Korpaskhas, dan dinas terkait.

Operasi udara yang akan dilaksanakan adalah operasi pertahanan udara, pengintaian udara strategis, serangan udara strategis, operasi khusus, penerjunan pengendali tempur, pengintaian udara, operasi lawan udara ofensif, serangan udara langsung. (Mut/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya