Ketegangan antara mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dan penggantinya, Anis Matta, berlanjut. Keluarga terdakwa kasus suap impor daging sapi itu merasa tak terima dengan tindakan Anis yang mengajak para kader PKS meminta maaf pada publik atas kasus korupsi yang melilit Luthfi.
Ajakan Anis itu dilayangkan sebelum hukuman Luthfi dijatuhkan Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta. Keluarga menilai, pria berkumis tipis yang kini menjadi Presiden PKS itu melangkahi hakim.
"Saya (dan) keluarga keberatan dengan pernyataan Anis Matta. Buat kita, kurang etis sebelum vonis menyampaikan pernyataan seperti itu," kata adik bungsu Luthfi, Faisal Hasan Ishaaq di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
"Saya dengar juga di media, Anis mengatakan korupsi bukan program partai PKS. Memangnya mana ada partai yang punya program korupsi? Kalau sudah divonis sih enggak masalah, tapi itu kan sebelum vonis," ujarnya.
Faisal mengungkapkan, keluarga Luthfi telah lama memprediksi sikap Anis itu. Di mata keluarga, Anis memiliki tingkah yang tak bisa ditebak.
"Keluarga kami sudah lama menilai sikap Anis ini anomali. Dia juga menyatakan seolah-olah sudah tahu vonis. Entahlah apa yang dikejar. Mungkin popularitas," ujar Faisal. (Ndy/Yus)
Ajakan Anis itu dilayangkan sebelum hukuman Luthfi dijatuhkan Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta. Keluarga menilai, pria berkumis tipis yang kini menjadi Presiden PKS itu melangkahi hakim.
"Saya (dan) keluarga keberatan dengan pernyataan Anis Matta. Buat kita, kurang etis sebelum vonis menyampaikan pernyataan seperti itu," kata adik bungsu Luthfi, Faisal Hasan Ishaaq di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
"Saya dengar juga di media, Anis mengatakan korupsi bukan program partai PKS. Memangnya mana ada partai yang punya program korupsi? Kalau sudah divonis sih enggak masalah, tapi itu kan sebelum vonis," ujarnya.
Faisal mengungkapkan, keluarga Luthfi telah lama memprediksi sikap Anis itu. Di mata keluarga, Anis memiliki tingkah yang tak bisa ditebak.
"Keluarga kami sudah lama menilai sikap Anis ini anomali. Dia juga menyatakan seolah-olah sudah tahu vonis. Entahlah apa yang dikejar. Mungkin popularitas," ujar Faisal. (Ndy/Yus)