Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menutup terminal antar kota antar provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, terus berlanjut. Dinas Perhubungan DKI Jakarta berjanji akan mengosongkan terminal itu dalam waktu seminggu.
"Kita sedang pendekatan, bukannya kita diam-diam saja. Dulu tidak kita lakukan karena massanya masih banyak. Kita tidak usah bicara penutupan, tetapi pengosongan terminal," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis, (16/1/2014).
Saat ini Dinas Perhubungan masih melakukan pendekatan dengan para pemilik perusahaan otobus (PO) dan pedagang sekitar terminal. Dengan pendekatan itu, diharapkan pihak-pihak yang selama ini menolak penutupan terminal dapat mengosongkannya dengan sukarela.
"Kita tidak usah bicara penutupan, namanya sekarang pengosongan terminal. Saya tidak mau pakai cara ditekan," ujar Pristono.
Dengan pendekatan persuasif ini, Pristono yakin, pihaknya dapat segera mengosongkan terminal AKAP itu dalam seminggu. Berdasarkan petunjuk Gubernur Jokowi, pedagang akan dialihkan ke pasar terdekat.
Sedangkan penjual tiket yang tak ada hubungannya dengan PO akan dibicarakan melalui PO. "Jadi Pemprov hanya memediasi antara PO dan penjual tiket," ujar Pristono.
Sementara untuk bus-bus AKAP yang akan direlokasi nantinya akan dialihkan ke tiga terminal, yaitu Kalideres, Pulogadung dan Kampung Rambutan. Pengalihan dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan dukung oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
"Sekarang kita lakukan penegakan hukum kepada bus-bus AKAP, agar tidak masuk ke dalam Terminal Lebak Bulus. Mereka diawasi dari Tol TB Simatupang. Insya Allah tertib, kalau melanggar kita tindak secara hukum," pungkas Pristono. Rencananya, Terminal Lebak Bulus ini nanti akan dialihfungsikan menjadi stasiun Mass Rapid Transit atau MRT. (Ndy/Ism)
Baca juga:
Terminal Lebak Bulus Gagal Ditutup, Jokowi Salahkan Dishub DKI
Ketemu Jokowi, Ketua Kowanbisata Lebak Bulus Lega
Ahok Minta Menpora Izinkan Stadion Lebak Bulus Dibongkar
"Kita sedang pendekatan, bukannya kita diam-diam saja. Dulu tidak kita lakukan karena massanya masih banyak. Kita tidak usah bicara penutupan, tetapi pengosongan terminal," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis, (16/1/2014).
Saat ini Dinas Perhubungan masih melakukan pendekatan dengan para pemilik perusahaan otobus (PO) dan pedagang sekitar terminal. Dengan pendekatan itu, diharapkan pihak-pihak yang selama ini menolak penutupan terminal dapat mengosongkannya dengan sukarela.
"Kita tidak usah bicara penutupan, namanya sekarang pengosongan terminal. Saya tidak mau pakai cara ditekan," ujar Pristono.
Dengan pendekatan persuasif ini, Pristono yakin, pihaknya dapat segera mengosongkan terminal AKAP itu dalam seminggu. Berdasarkan petunjuk Gubernur Jokowi, pedagang akan dialihkan ke pasar terdekat.
Sedangkan penjual tiket yang tak ada hubungannya dengan PO akan dibicarakan melalui PO. "Jadi Pemprov hanya memediasi antara PO dan penjual tiket," ujar Pristono.
Sementara untuk bus-bus AKAP yang akan direlokasi nantinya akan dialihkan ke tiga terminal, yaitu Kalideres, Pulogadung dan Kampung Rambutan. Pengalihan dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan dukung oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
"Sekarang kita lakukan penegakan hukum kepada bus-bus AKAP, agar tidak masuk ke dalam Terminal Lebak Bulus. Mereka diawasi dari Tol TB Simatupang. Insya Allah tertib, kalau melanggar kita tindak secara hukum," pungkas Pristono. Rencananya, Terminal Lebak Bulus ini nanti akan dialihfungsikan menjadi stasiun Mass Rapid Transit atau MRT. (Ndy/Ism)
Baca juga:
Terminal Lebak Bulus Gagal Ditutup, Jokowi Salahkan Dishub DKI
Ketemu Jokowi, Ketua Kowanbisata Lebak Bulus Lega
Ahok Minta Menpora Izinkan Stadion Lebak Bulus Dibongkar