Rencana penutupan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, oleh Pemprov DKI masih mendapatkan penolakan. Kali ini 200 sopir dan kondektur angkutan kota, Metromini, Kopaja, hingga Koantas Bima dari Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan sejak pukul 07.00 WIB.
"Tuntutan kita kemarin angkutan luar kota ditutup khusus AKAP (Antar-Kota Antar-Provinsi), sekarang dalam kota (dalkot) juga ditutup," kata Amar, sopir angkot 106, jurusan Lebak Bulus-Parung di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Senin (27/1/2014).
"Kita minta jangan ditutup untuk angkutan dalam kota. Itu saja tuntutan kita," imbuhnya.
Amar menyatakan, dia dan rekan-rekannya menuntut agar Pemprov DKI Jakarta tak menutup trayek dalam kota di terminal itu. "Kami mencari nafkah, kita minta jalur kita (dalam kota) tetap ada. Belum ada sosialisasi mau ditutup, sembarangan aja," cetus Amar.
Tak Ditutup
Untuk mengamankan jalannya aksi, sekitar 30 aparat kepolisian diturunkan ke lokasi unjuk rasa. Sementara itu, Kapolsek Cilandak, Kompol HM Sungkono menyatakan, tak ada penutupan trayek dalam kota di Terminal Lebak Bulus.
"Padahal tidak ada, ini hanya miss komunikasi saja, itu bukan penutupan tapi pemagaran. Padahal untuk pemagaran terminal AKAP saja. Jadi demo ini spontanitas," ucap Sungkono.
Saat ini terminal nampak lengang. Para sopir yang telah mendapatkan penjelasan dari rekan-rekan mereka yang telah menemui perwakilan Balaikota pun akhirnya mereda emosinya.
"Alhamdulilah tidak sporadis. Setelah perwakilan menghadap Balaikaota, ternyata tidak ada penutupan (jalan)," ungkap perwira melati satu itu.
Sementara itu, pantauan Liputan6.com di lokasi, lalu lintas dari arah perempatan lampu merah TB Simatupang menuju Ciputat yang melintasi terminal itu nampak lancar. Aktivitas terminal pun berlangsung normal seperti biasanya. (Ndy/Mut)
Baca juga:
Demo Penutupan Terminal Lebak Bulus, TB Simatupang Macet
Terminal Lebak Bulus Resmi Ditutup
Terminal Lebak Bulus Segara Dikosongkan dalam 1 Minggu
"Tuntutan kita kemarin angkutan luar kota ditutup khusus AKAP (Antar-Kota Antar-Provinsi), sekarang dalam kota (dalkot) juga ditutup," kata Amar, sopir angkot 106, jurusan Lebak Bulus-Parung di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Senin (27/1/2014).
"Kita minta jangan ditutup untuk angkutan dalam kota. Itu saja tuntutan kita," imbuhnya.
Amar menyatakan, dia dan rekan-rekannya menuntut agar Pemprov DKI Jakarta tak menutup trayek dalam kota di terminal itu. "Kami mencari nafkah, kita minta jalur kita (dalam kota) tetap ada. Belum ada sosialisasi mau ditutup, sembarangan aja," cetus Amar.
Tak Ditutup
Untuk mengamankan jalannya aksi, sekitar 30 aparat kepolisian diturunkan ke lokasi unjuk rasa. Sementara itu, Kapolsek Cilandak, Kompol HM Sungkono menyatakan, tak ada penutupan trayek dalam kota di Terminal Lebak Bulus.
"Padahal tidak ada, ini hanya miss komunikasi saja, itu bukan penutupan tapi pemagaran. Padahal untuk pemagaran terminal AKAP saja. Jadi demo ini spontanitas," ucap Sungkono.
Saat ini terminal nampak lengang. Para sopir yang telah mendapatkan penjelasan dari rekan-rekan mereka yang telah menemui perwakilan Balaikota pun akhirnya mereda emosinya.
"Alhamdulilah tidak sporadis. Setelah perwakilan menghadap Balaikaota, ternyata tidak ada penutupan (jalan)," ungkap perwira melati satu itu.
Sementara itu, pantauan Liputan6.com di lokasi, lalu lintas dari arah perempatan lampu merah TB Simatupang menuju Ciputat yang melintasi terminal itu nampak lancar. Aktivitas terminal pun berlangsung normal seperti biasanya. (Ndy/Mut)
Baca juga:
Demo Penutupan Terminal Lebak Bulus, TB Simatupang Macet
Terminal Lebak Bulus Resmi Ditutup
Terminal Lebak Bulus Segara Dikosongkan dalam 1 Minggu