Jadi Hunian Masa Depan, Proyek TOD Agung Podomoro Diserbu Konsumen

Kota mandiri dan satelit baru Kota Podomoro Tenjo makin diminati konsumen

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Jan 2021, 21:07 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 19:49 WIB
Properti TOD Strategis, Potensi Investasi yang Manis
Grand Central Bogor, apartemen TOD yang berada tepat di sisi Stasiun Bogor.

Liputan6.com, Jakarta Kota mandiri dan satelit baru yang dikembangkan Agung Podomoro, Kota Podomoro Tenjo makin diminati konsumen. Hal ini karena proyek properti ini didukung infrastruktur yang memadai yaitu pembangunan tol Serpong–Balaraja, jalur tol yang akan mengarah ke Jakarta outer ring road (JORR), Bintaro, dan Serpong.

Proyek Agung Podomoro ini juga didukung oleh akses Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta - Rangkasbitung yang langsung terhubung dengan proyek Kota Podomoro Tenjo.

Keunggulan dari sisi akses ini merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen yang ingin membeli properti di Kota Podomoro Tenjo. Kota baru yang dijuluki The Next Serpong ini menjadi kawasan terlengkap dan termodern serta memiliki nilai investasi yang menjanjikan.

Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja mengatakan bersamaan dengan pembangunan hunian, Agung Podomoro juga akan menggarap penyelesaian infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang.

“Kami juga akan segera memulai pembangunan Grand Transit Oriented Development (TOD) sebagai jantung utama Kota Podomoro Tenjo yang mendukung semua aktivitas dan mobilitas penghuni,” kata Zaldy di Jakarta (18/1/2021).

Zaldy mengatakan TOD ini akan menghubungkan Kota Podomoro Tenjo dengan infrastruktur jalan tol dan akses KRL commuter line Jabodetabek.

“Selain itu sekarang juga sedang dibangun Tol Serpong-Balaraja yang nantinya langsung terhubung dengan fly over ke TOD Kota Podomoro Tenjo dengan jarak sekitar 2 kilometer” jelasnya.

Selain itu, TOD ini juga akan terhubung dengan Stasiun Tigaraksa untuk akses KRL di lintas Tanah Abang- Tigaraksa.

Pengembangan TOD juga diproyeksikan sebagai kawasan dengan fasilitas lengkap seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, perkantoran, hiburan, dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa aksesibilitas Kota Podomoro Tenjo mudah dijangkau. Kota Podomoro Tenjo juga unggul karena seluruh bangunan akan terjalin dengan TOD dan green belt (jalur hijau) sebagai jalur pejalan kaki.

Sementara itu, tingginya peminat hunian di Kota Podomoro Tenjo terlihat dari klaster Angsana tahap 1 dan 2 yang sold out, serta tahap 3 dan 4 yang 90 persen telah terjual.

Klaster ini merupakan klaster rumah tipe premium yang memiliki tanah luas mulai dari 119 meter persegi sampai dengan 172 meter persegi dengan harga mulai Rp500 jutaan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Klaster Kalangan Milenial

Transit Oriented Development (TOD) Kota Podomoro
Transit Oriented Development (TOD) Kota Podomoro

Selain klaster tipe premium tersebut, pada akhir 2020 Agung Podomoro juga telah meluncurkan klaster tipe deluxe di Kota Podomoro Tenjo yakni klaster Kalamenta dan klaster Kana.

Hunian ini menyasar generasi milenial karena dipasarkan sangat terjangkau mulai Rp200 jutaan saja. Kedua klaster ini pun mendapat sambutan yang sangat luar biasa sehingga total hunian yang berhasil dipasarkan sudah melebihi 1.200 hunian.

“Minat konsumen sangat tinggi walau di tengah pandemi. Memang konsumen mencari hunian dan lingkungan yang sehat. Maka kita optimistis untuk peluncuran klaster selanjutnya yaitu tipe rumah Deluxe yakni Klaster Kana Tahap 2 dengan harga masih mulai dari Rp 200 Jutaan saja, bersaman kami juga akan soft introduction atau pre-sale Klaster rumah premium kita yaitu Klaster Burgundy, dimana klaster inilah yang sangat istimewa karena menempel langsung dengan TOD Kota Podomoro,” kata Zaldy.

Peluncuran Klaster Kana Tahap 2 dan Pre-Sale Burgundy ini akan dilaksanakan via online yaitu melalui aplikasi zoom dari Marketing Lounge Kota Podomoro di Central Park Podomoro City Jakarta

Adapun, hunian di Kota Podomoro Tenjo diminati oleh konsumen yang tengah mencari rumah pertama yang didominasi oleh kaum milenial. Selain itu, para investor juga memiliki minat yang tinggi karena harga tanah yang relatif lebih murah untuk ukuran tanah yang lebih luas dibandingkan dengan harga tanah pengembangan di area sekitar. Hal ini membuat kawasan Tenjo yang bersebelahan dengan Tangerang Selatan (25 menit dari Tol Serpong-Balaraja) memiliki nilai investasi dari kenaikan harga tanah yang lebih potensial di masa mendatang.

“Tiga klaster itu saja belum bisa menampung jumlah pembeli yang minat dengan hunian kami. Dengan minat yang terus berdatangan, Agung Podomoro secara bertahap akan meluncurkan klaster-klaster hunian berikutnya di Kota Podomoro Tenjo,” kata Zaldy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya