Puluhan Ulama hingga Habaib Imbau Polresta Malang Kota Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Kedatangan para ulama ini dipimpin Gus Yusuf dan KH. Nursalim Mafa serta para Habaib dalam rangka menyerukan kepada aparat kepolisian agar bertindak netral selama tahapan dan pelaksanaan Pilkada.

oleh Tim News diperbarui 24 Nov 2024, 06:47 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2024, 06:45 WIB
Kurang lebih 50 ulama, kiai dan para habaib dari berbagai daerah di Kota Malang mendatangi Mapolresta Malang Kota, pada Sabtu (23/11/2024).
Kurang lebih 50 ulama, kiai dan para habaib dari berbagai daerah di Kota Malang mendatangi Mapolresta Malang Kota, pada Sabtu (23/11/2024). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kurang lebih 50 ulama, kiai dan para habaib dari berbagai daerah di Kota Malang mendatangi Mapolresta Malang Kota, pada Sabtu (23/11/2024). Kedatangan para ulama ini dipimpin Gus Yusuf dan KH. Nursalim Mafa serta para Habaib dalam rangka menyerukan kepada aparat kepolisian agar bertindak netral selama tahapan dan pelaksanaan Pilkada 2024. Karena kami melihat ada indikasi ketidaknetralan aparat kepolisian dari Polresta Malang Kota di Pilkada Kota Malang.

"Ini adalah salah satu kepedulian para ulama untuk melestarikan demokrasi yang sudah ditegakkan oleh para mahasiswa dengan berdarah darah dan berkorban nyawa. Oleh sebab itu kepedulian para ulama ini memohon kepada yang diberi hak oleh negara untuk mengamankan itu agar bersikap netral," terang KH. Nursalim Mafa, salah satu ulama yang datang ke Mapolresta.

Sebelum ini, pihaknya telah mendengar adanya keresahan dari masyarakat dan beberapa pejabat ASN yang mendapat intimidasi dari oknum polresta Malang Kota. Kalau dibiarkan dikhawatirkan bisa meruntuhkan demokrasi.

Menurutnya, memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil, juga tugas ulama.

Sebab, ia tidak ingin Kota Malang yang sudah kondusif ini kemudian nantinya diciderai oleh penegak penegak hukum yang bersikap tidak netral. Oleh karenanya, pihaknya menyerukan kepada kepolisian Polresta Malang Kota agar bersikap netral dan profesional.

"Kami mengingatkan hal ini supaya penegak hukum bisa melaksanakan tugasnya sebaik baiknya sesuai perundang undangan. Ini kami menghimbau, memberi peringatan, jangan sampai petugas yang diberi amanah oleh negara bersikap tidak netral. Sama sama menjaga kondusifitas yang ada di Kota Malang," tegasnya.

 

Bacakan Tuntutan

Para ulama juga membacakan tuntutan mereka kepada polisi dan diserahkan langsung kepada Kasat Intelkam Polresta Malang Kota Kompol Ferry Dharmawan yang menerima para ulama.

Surat tuntutan itu akan disampaikan kepada Kapolri, Kapolda Jatim, juga para penyelenggara Pilkada di Kota Malang.

Sementara itu, Kasat Intelkam Polresta Malang Kota Kompol Ferry Dharmawan menyambut positif kunjungan dari para ulama tersebut. Sebab pihaknya tidak bisa menciptakan situasi kondusif di masyarakat tanpa bantuan para ulama.

Oleh karenanya, dengan adanya kunjungan para ulama ini, ia mengaku terkesan dan terharu karena momen itu menjadi pengingat dan pemicu bagi pihaknya untuk bekerja lebih baik.

"Sesuai TR Kapolri, kami tetap mengedepankan netralitas Polri. Kami sangat positif sekali, kami welcome sekali, itu yang kami harapkan sinergitas antara kepolisian, masyarakat tentunya dengan para ulama. Terutama untuk menciptakan kondusifitas Malang Kota, terlebih saat Pilkada 2024," tutupnya.

Infografis Ragam Tanggapan Kerentanan Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Kerentanan Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya