Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) memastikan bahwa informasi tentang pembukaan lowongan kerja Pendamping Lokal Desa (PLD) untuk tahun 2024-2025 yang beredar di media sosial tidak benar.
Dilansir dari Antara, "Sampai pada saat ini belum dilakukan rekrutmen-rekrutmen itu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pemberitaan-pemberitaan terkait itu tidak betul," ujar Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDT, Rosyid, di Jakarta, Jumat.
Advertisement
Baca Juga
Kemendes PDT mengambil langkah tegas untuk mengatasi penyebaran informasi palsu ini, seperti melaporkan akun-akun yang bertanggung jawab kepada pihak berwenang.
Advertisement
"Langkah-langkah yang akan kami lakukan adalah kami akan melaporkan seluruh akun yang menyampaikan berita tidak benar ini ke Polri. Lalu kami sampaikan juga ke Kementerian Komunikasi dan Digital supaya akun-akun yang menyampaikan berita tidak benar atau hoaks ini supaya diblokir," katanya menambahkan.
Informasi hoaks tersebut tersebar melalui pamflet di media sosial yang mencantumkan foto Menteri Desa PDT Yandri Susanto, dengan besaran gaji Rp.15 juta per bulan, serta keterangan bahwa tidak ada biaya pendaftaran. Pamflet ini menarik perhatian dengan ratusan tanda suka di unggahannya, namun diduga kuat berujung pada modus penipuan berupa pungutan biaya administrasi.
Untuk mencegah korban lebih lanjut, Kemendes PDT mengimbau dinas terkait di seluruh daerah untuk turut menyikapi informasi ini dengan serius.
"Kami juga tindaklanjuti menyampaikan surat ke seluruh Dinas PMD, Pemberdayaan Masyarakat Desa, untuk antisipasi karena informasinya sudah banyak memakan korban. Jadi akun-akun ini menerima pendaftaran yang ujung-ujungnya adalah ada biaya administrasi dan sebagainya," ujar Rosyid.
Kemendes PDT menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana pembukaan rekrutmen PLD. Apabila nantinya rekrutmen resmi dilakukan, informasi akan diumumkan melalui website dan media sosial resmi kementerian.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement