Krisis Air Bersih Akibat Kemarau, Warga NTT Dibantu Pompa Air

Dengan terpenuhinya kebutuhan sumber air bersih, warga di NTT semakin dapat mandiri dalam mencapai kebutuhan lainnya

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2021, 23:07 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 23:07 WIB
Pompa Air
Pompa air di beberapa titik guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami krisis akibat kemarau.

Liputan6.com, Jakarta Kodam IX Udayana yang membawahi Bali, NTT dan NTB bersama E-commerce Shopee membangun pompa air di beberapa titik guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami krisis akibat kemarau.

"Salah satu misi Shopee di Tanah Air adalah membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi sehari-hari terutama kebutuhan dasar seperti air bersih," ujar Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/3/2021).

Kedepannya, ia mengharapkan, dengan terpenuhinya kebutuhan sumber air bersih, warga di NTT semakin dapat mandiri dalam mencapai kebutuhan lainnya yang dapatdimulai dengan air bersih, seperti sistem irigasi dan pengairan perkebunan yang lebih baik serta pemeliharaan peternakan hewan yang lebih memadai.

Pompa air tersebut dibangun di beberapa titik desa antara lain Desa Toi Kabupaten TTS, Desa Watunggene Kabupaten Manggarai, Desa Sadi di Kabupaten Belu, Desa Pana di Kabupaten TTS dan Desa Dafala Kabupaten Belu.

 

Pompa Air
Pompa air di beberapa titik guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami krisis akibat kemarau.

Sementara itu, Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengapresiasi dukungan dari Shopee Indonesia sejak awal hingga saat ini berhasil untuk membangun pompa air di beberapa titik desa terdampak.

"Inisiasi ini telah disambut dengan baik oleh tim Shopee dan kami telah melakukan berbagai proses pembangunan pompa air bersama, langsung di NTT," katanya.

Dia berharap cerita keseharian Mama Eda dan warga lain yang terdampak segera mendapatkan solusi dan tidak lagi mengalami kesusahan dengan adanya inisiasi penyediaan pompa air bersih serta berkelanjutan dengan pertanian dan peternakan.

Terlebih lagi, air bersih sangat diperlukan di tengah pandemic sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.Mama Eda (52), warga Desa Pana, Kecamatan Kolbano, TTS, NTT menceritakan warga harus berjalan hingga 1 km lebih dengan menuruni bukit yang curam dan licin.

Mama Eda harus memulai harinya dari pukul 03.00 pagi untuk mengambil air bersih, guna memenuhi kebutuhan air minum, mencuci, mandi dan memasak untuk keluarganya. Desa Mama Eda menjadi salah satu desa yang mengalami krisis air, dengan total 1.717 penduduk.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya