Liputan6.com, Jakarta Puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) berlangsung meriah. Sebagai pembuka acara, ditampilkan tari pendet oleh 15 bocah perempuan penari.
Para penabuh gamelan adalah penyandang disabilitas yang telah unjuk kebolehan pada momen Pertemuan Tingkat Tinggi Penyandang Disabilitas Asia Pasifik di Jakarta beberapa waktu lalu.
Puncak peringatan HKSN dan HDI digelar di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Jl. Untung Suropati, di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerukan kembali pentingnya meneguhkan semangat kesetiakawanan sosial, yakni merajut solidaritas, tolong menolong, saling membantu dan saling perduli.
Mensos menyatakan, kita sebagai bangsa masih menghadapi berbagai tantangan. Kita menghadapi tantangan alam seperti bencana hidrometeorologi, bencana vulkanik, dan tektonik di berbagai daerah termasuk Kabupaten Cianjur. Indonesia juga menghadapi tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan tantangan sosial lainnya.
Untuk mengatasi semua itu, Mensos menyerukan agar semua elemen bangsa bersatu padu dan saling membantu. Pemerintah bergerak bersama semua potensi bangsa.
“Seperti di Cianjur, Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan sentra Kemensos masih menjalankan tugas. Mereka berminggu-minggu membantu saudara kita yang terkena bencana. Tidak hanya dari Jawa Barat, namun juga Tagana dari daerah lain. Elemen masyarakat lain juga saling membantu di Cianjur,” kata Mensos (20/12).
Dalam kebijakan pembangunan SDM terutama di kawasan 3 T (terluar, tertinggal, terdepan), juga tidak dilakukan sendiri oleh pemerintah. K
emensos bermitra dengan masyarakat dan dunia usaha menyediakan sarana pengembangan SDM di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV-Indosiar berpartisipasi dalam pembangunan sarana untuk masyarakat setempat. Masyarakat Humusu Wini, kini menikmati sarana pendidikan, kesehatan dan pemukiman dalam kondisi lebih baik.
Hadir dalam acara ini Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi dan anggota Komisi VIII, Wakil Gubernur Bali Cuk Oka Sukawati, Pembina Dharma Wanita Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dan jajaran.
Pada bagian lain sambutannya, Mensos juga mengajak semua pihak untuk memastikan kembali tidak ada lagi diskriminasi kepada anak bangsa lain yang rentan, disabilitas atau lansia.
Mensos masih menjumpai adanya tindakan bully terhadap penyandang disabilitas. Juga pemasungan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara tidak manusiawi.
“Mereka adalah saudara sebangsa. Di balik keterbatasan para penyandang disabilitas mereka memiliki kelebihan. Tidak boleh lagi ada pemasungan terhadap ODGJ. Apalagi dikurung dan dirantai. Secara medis mereka bisa disembuhkan,” kata Mensos.
Kepada keluarga di Indonesia, Mensos mengingatkan kembali untuk merawat dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi lansia. “Kita lahir, diasuh dan dibesarkan oleh orangtua kita saat masih kecil. Kini saat mereka lansia, ganti kita yang harus bersabar dan berkorban merawat mereka,” kata Mensos.
Bantuan
Dalam kesempatan itu, Mensos juga menyerahkan bantuan ATENSI secara simbolis berupa motor roda 3 disabilitas kepada Anak Agung Gde Adiputra, bantuan ATENSI kepada Desa Sipodeceng Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidenreng Provinsi Sulawesi Selatan, melalui Kepala Desa Sipodeceng Naming Pallajareng.
Penyerahan penghargaan Satya Lancana Karya Satya (SLKS) kepada pegawai Kemensos dengan pengabdian 30 tahun Jiwaningsih, pengabdian 20 tahun kepada Adrianus Alla, dan 10 tahun Ratih Kasna Wulan.
Juga diserahkan piagam penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah memberikan pengabdiannya sesuai bidang tugas masing-masing.
Penghargaan diberikan kepada Kapolres Lampung Selatan AKBP Erwin dengan partisipasinya dalam penanganan permasalahan sosial.
Dari unsur budayawan Dr. Peni Puspito, sutradara inspiratif peduli penyandang disabilitas, Suwandi Widianto, komposer inspiratif peduli penyandang disabilitas, dan kelompok pelatih seni perduli penyandang disabilitas (Sri Wahyuni, I Gede Purnama Eka, Dewa Ayu Sri Tl. Jambe, Ni kadek Astini, Etta Herawati).
Penghargaan diberikan pula dari unsur pendamping sosial Fernando AD (Sekretaris Wali Kota Jayapura Papua) sebagai pendamping rehabilitasi sosial dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Dari unsur lembaga kesejahteraan sosial Panti Asuhan Kingdom Kids Home, Kabupaten Klungkung. Dari unsur pilar sosial Alif Budiarto seorang anggota Tagana Penyandang Disabilitas di Jawa Tengah.
Dari unsur mitra kerja Prof dr. Budu, Ph.D, Sp. M.(K) M. MEDz selaku Ketua Pengurus Pusat PERDAMI sebagai penyelenggara operasi katarak gratis.
Usai acara, Mensos dan rombongan meninjau tiga lokasi bantuan yakni bantuan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, dilanjutkan ke lokasi pembangunan instalasi air bersih masih di Semarapura. Lokasi ketiga di pusat budidaya garam rakyat di Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.
Kemensos melalui unit kerja pusat dan juga unit pelaksana teknis (UPT) di daerah, telah menggelar berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, termasuk di Bali.
Kegiatan antara lain berupa penghargaan kepada pihak yang telah berjasa dalam bidang kesejahteraan sosial, launching program nasional (Pahlawan Ekonomi Nusantara, Rumah Sejahtera Terpadu, Bantuan Sosial Permakanan Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, Bantuan Yatim Piatu, Gerakan Bebas Pasung Penyandang Disabilitas Mental).
Momen ini juga menjadi ajang pameran bagi para penyintas gempa Cianjur. Melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta dan Sentra Handayani, para ibu dilatih menganyam dari bahan plastik. Kini karya mereka seperti tempat handphone dan laptop, mejeng di arena HKSN dan HDI.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dalam rangkaian kegiatan HKSN diberikan berbagai dukungan usaha antara lain : usaha warungan, tanaman hias, pepes pindang, kerajinan bambu, asongan, ternak babi, laundry, pijat, dan sebagainya.
Total nilai bantuan lebih dari Rp2.498.580.000 dengan mencakup lebih dari 3.400 penerima manfaat se-Provinsi Bali.
Kegiatan sebagai rangkaian HKSN dilakukan di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Bali. Mensos juga berkomunikasi secara virtual dengan penerima manfaat dan masyarakat yang tersebar di sejumlah tempat.
Peringatan HKSN disinergikan dengan peringatan HDI termasuk di UPT Kemensos sejumlah daerah.
Peringatan HKSN dan HDI tahun 2022 didasarkan pada kesadaran bahwa setiap elemen bangsa memiliki sumbangsih sangat berharga, tidak hanya pemerintah tetapi seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya lembaga sosial, pilar sosial, hingga dunia usaha
Advertisement