Evolusi Knalpot, Menyalak Galak Hingga Sunyi Senyap

Jika dahulu raung suara gahar knalpot menjadi tren, kini pembuangan sunyi senyap kerap jadi pilihan pabrikan.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 13 Agu 2014, 17:15 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 17:15 WIB
Suara Gahar Jadi Alasan Orang Pakai Knalpot Aftermarket
Saat ini pabrikan mobil juga mengembangkan rekayasa teknologi menggunakan audio untuk membuat suara ala mesin di kabin.

Liputan6.com, Canberra - Selain bentuk futuristik, suara gahar kerap membuat sebuah kendaraan dikagumi. Deru kencang yang berasal dari saluran pembuangan (exhaust) juga dinilai turut memberikan sensasi berbeda kala memacu sang roda empat.

Umumnya, suara knalpot gahar kerap diidentikkan dengan mesin berperforma tinggi. Sayangnya, dentuman sangar tersebut kerap tak diimbangi dengan performa kendaraan. Wajar saja, hal ini banyak dilakukan kendaraan yang sekedar mengganti knalpot mereka.

Namun kini, tren pabrikan kendaraan pun turut berubah. Produsen mobil kini banyak memproduksi varian sport dengan suara knalpot lembut. Walau bertenaga buas, beberapa varian jadinya malah cukup hening di telinga.

Berkat teknologi noise reduction, mobil-mobil sport seperti Audi RS7 dan Mercedes Benz C63 AMG pun dicitrakan sebagai pembesut tenaga monster yang bersuara kalem, demikian dilansir dari Caradvice, Senin (11/8/2014).

Namun demikian, beberapa pabrikan papan atas tetap mempertahankan sensasi suara gahar pada sportcar terbaru mereka. Inilah yang masih dilakoni oleh Lamborghini, Jaguar, serta Ferrari. Dengan alasan ciri khas pabrikan yang turun-temurun, produsen mobil mewah tersebut kukuh menggarap kendaraan mereka dengan knalpot bersuara sangar.

Bagi para penikmat adrenalin, peredaman suara mesin mungkin merupakan kebijakan yang kurang populer. Di AS sendiri, Muscle car yang selama ini mencitrakan mesin kencang tak luput dari teknologi 'ramah lingkungan' ini. Nyatanya, beberapa varian terbaru dari muscle car telah mengadopsi sistem peredam.

Tak ingin kehilangan konsumen, pabrikan dunia dikatakan masih berpikir ulang untuk sepenuhnya menerapkan teknologi tersebut (peredam mesin) pada keseluruhan kendaraan mereka.

Untuk tetap menjaga minat konsumen, pabrikan pun menyiasatinya dengan menghadirkan varian sport. Umumnya, segmen ini lebih membidik kalangan berjiwa muda. Fiat contohnya, pabrikan ini menyulap City Car menjadi versi sport dengan nama Abarth. Tentunya, varian ini dibekali suara knalpot galak.

Lain lagi dengan BMW. pabrikan Bavaria ini punya solusi baru. BMW menelurkan teknologi Piece de Resistance, yaitu sebuah teknologi audio guna menghasilkan replika deru suara mesin gahar di kabin. Lewat varian BMW M5, teknologi tersebut telah ditawarkan kepada konsumen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya