Liputan6.com, Jakarta - Para pengguna kendaraan di kota-kota besar Indonesia, terutama Jakarta, banyak mengeluhkan kemacetan lalu lintas. Tak pelak, Kondisi infrastruktur yang tak memadai kerap dijadikan kambing hitam.
Menariknya, kondisi infrastruktur, terutama jalan yang terbatas dikatakan bukanlah faktor utama penyumbang kemacetan. Sebaliknya, kualitas dari pengemudi ditengarai menjadi faktor utama terjadinya kemacetan parah.
"Banyak orang menganggap kemacetan di jalan disebabkan karena infrastruktur atau membludaknya jumlah kendaraan. Kualitas pengemudi yang kurang baik turut andil dalam terjadinya kemacetan," ungkap Tomy Sofhian, Managing Director TNT Indonesia, pada kegiatan pelatihan Eco Driving, Rabu (10/12/2014).
Lebih lanjut, Tomy memaparkan jika persoalan kemacetan di Jakarta ini sebenarnya jamak terjadi di dunia. "Negara maju seperti Jepang pun turut mengalami kondisi kemacetan seperti di Indonesia," ujarnya.
Dikatakan, suksesnya Jepang mengatasi masalah kemacetan tak hanya dari pembangunan infrastrukturnya saja tetapi juga pembenahan mental para pengemudi. Tabiat buruk pengemudi di Indonesia yang cenderung tak sabar dan saling serobot menjadi biang keladi utama kemacetan.
Ubah Kebiasaan
Celakanya, saat terjadi macet dan kecelakaan, para pengguna jalan langsung menyalahkan polisi yang dianggap kurang dapat mengatur ketertiban lalu lintas. Padahal, kecerobohan dan tabiat buruk dari pengendara menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.
"Jika ingin berkendara sesuai dengan kaidah Eco Driving, upayakan berkendara dengan santai, aman, dan tidak terburu-buru," papar Sony Susmana, instruktur Safety Defensive Consultant Indonesia.
Sony mencontohkan, para pengendara saat ini semakin terbantu dengan adanya fitur penunjuk waktu yang terdapat pada lampu lalu lintas. Hal ini membuat para pengemudi dapat memperkirakan sisa waktu saat berhenti, sehingga mereka dapat mematikan sejenak mesin kendaraaannya.
"Lampu lalu lintas dengan penuunjuk waktu bertujuan untuk Eco Driving. Sayang, perilaku buruk para pengendara malah menyalahgunakan penunjuk waktu tersebut sebagai ajang adu cepat saat lampu menyala hijau," tandasnya. (Ysp/Des)
Ini Bedanya Macet di Indonesia dengan Jepang
Persoalan kemacetan yang jamak terjadi di Jakarta nyatanya lazim terjadi di Jepang. Apa bedanya?
diperbarui 10 Des 2014, 18:05 WIBDiterbitkan 10 Des 2014, 18:05 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami Ciri-ciri Kalimat Persuasif: Panduan Lengkap
Infografis Pidato Politik Megawati di HUT ke-52 PDIP dan Tonggak Penting Partai Banteng
Jokowi Beri Ucapan Selamat saat HUT PDIP, Puan: Terima Kasih Pak
Jadi Target Incaran Arsenal, Bintang Spanyol Minta Gaji Selangit
Lezat dan Melimpah, Pesona Ikan Lolosi dari Perairan Gorontalo
Ini Misi Retno Marsudi Sebagai Board of Council Paragon Wardah Stewardship for Global Impact
Polandia Pilih Abaikan Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu
Lebih Mudah! YouTube Shopping Affiliates Bantu Pengguna Beli Gadget Impian di Awal Tahun
Bunga Band Masih Eksis di Industri Musik, Yuk Kenalan dengan Formasi Terkini yang Disatukan Lewat Aplikasi Live
Harga Emas Bangkit Dampak Ketidakpastian Kebijakan Trump
350 Caption Lomba Keren untuk Memotivasi dan Menginspirasi
Penyebab Diabetes Meningkat di Usia Muda