Hasil Survei Ungkap Suporter Indonesia Sudah Kecewa dengan Kinerja Shin Tae-yong Sebelum Dipecat, tapi...

Hasil survei dari Football Institute menunjukkan penggemar sudah memiliki tanda-tanda kecewa pada kinerja Shin Tae-yong sebelum dipecat oleh PSSI.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 11 Jan 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 07:00 WIB
Shin Tae-yong
Pelatih Shin Tae-yong dipecat dari jabatannya di Timnas Indonesia pada Senin (6/1/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Suporter Timnas Indonesia rupanya sudah menunjukkan tanda-tanda kecewa terhadap kinerja pelatih Shin Tae-yong sebelum dipecat oleh PSSI pada Senin (6/1/2025) lalu.

Hal ini tergambar dari hasil survei Football Institute pad tanggal 27 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025 yang memuat tanggapan penggemar mengenai pencapaian tim nasional racikan STY di Piala AFF 2024.

Sebagaimana diketahui, skuad Garuda ketika itu gagal melaju ke babak semifinal. Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan terhenti di fase grup usai finis sebagai peringkat 3 klasemen di bawah Vietnam dan Filipina, menyusul catatan 1 kemenangan, 1 hasil imbang, serta 2 kekalahan.

Sebanyak 46,8 ditambah 5,6 persen suporter dari total 1,200 responden yang berpartisipasi dalam survei menyatakan kecewa serta sangat kecewa dengan raihan Indonesia bersama Shin tae-Yong di ajang sepak bola Asia Tenggara.

Sorotan kekecewaan terutama terletak pada hasil imbang 3-3 melawan Laos serta kekalahan 0-1 dari Filipina yang semuanya terjadi di Stadion Manahan, Solo, selaku kandang Timnas Indonesia.

Di samping kegagalan lolos empat besar, sejumlah suporter (26,1 persen) juga merasa kecewa terhadap keputusan pelatih Shin Tae-yong yang tidak memanggil beberapa pemain timnas senior di Liga 1. Mereka (18,6 persen) turut menyayangkan pilihan STY hanya menggunakan skuad U-22 dalam gelaran Piala AFF edisi ini.

Meski Kecewa, Suporter Masih Ingin Beri Kesempatan

Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23: Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U-23 2024
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong saat menghadapi Irak U-23 pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Terlepas dari kekecewaan tersebut, hampir 50 persen suporter yang berpartisipasi dalam survei Football Institute sebenarnya masih ingin memberi kesempatan kepada pelatih Shin Tae-yong untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang.

Sebanyak 38,1 persen penggemar menilai PSSI perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja juru taktik Korea Selatan, sementara hanya 14,9 persen orang yang menganggap perunya teguran atau peringatan keras terhadap STY.

Sementara itu, dengan diputusnya kontrak eks juru taktik Taeguk Warriors oleh federasi sepak bola Indonesia, suporter bakal harus bersiap menanti era baru. PSSI telah menunjuk Patrick Kluivert sebagai suksesor STY di skuad Garuda. Konferensi pers untuk memperkenalkan resmi sang pelatih bakal digelar pada Minggu (12/1/2025).

Tanggapan Football Institute

Survei Suporter Timnas Indonesia - Football Institute
Suporter Timnas Indonesia rata-rata mulai kecewa dengan Shin Tae-yong selepas gelaran di Piala AFF 2024. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Pengamat sekaligus Founder Football Institute Budi Setiawan membenarkan bahwa catatan di Piala AFF 2024 memang menjadi akar kekecewaan sejumlah suporter terhadap Shin Tae-yong, meski sebagian suporter masih menyatakan kekecewaan atas keputusan Erick Thohir memecat pria asal Korea Selatan.

Untuk itu, menurut dia, Patrick Kluivert bakal punya PR besar untuk menyembuhkan luka sekaligus memenuhi ekspektasi suporter bola Tanah Air yang boleh dikata lebih fanatik dibanding fans di negara-negara Eropa.

"Patrick harus tahu bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan pecinta sepak bola yang mungkin lebih hooligan dibanding negara Eropa. Dia sudah merasakan itu bahkan sebelum datang ke Indonesia," ujar Budi pada Jumat (10/1/2025).

"Itu harus menjadi awareness sendiri bagi Patrick dan tim staf kepelatihan, bahwa menjadi pelatih tim nasional di Indonesia adalah pekerjaan terberat nomor dua setelah presiden Indonesia."

"Jadi dia tidak boleh cengeng, tidak boleh banyak alasan, karena pemilihan dia sebagai pelatih Timnas Indonesia mempertimbangkan faktor kultur di mana pemain naturalisasi asal Belanda adalah mayoritas dan dia diharapkan menjadi figur penting di situ," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya