Bukannya Irit, Berjalan Lambat Malah Bikin Bensin Boros

Cara mengemudi menjadi salah satu faktor penting yang mendukung irit tidaknya BBM suatu kendaraan.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 21 Apr 2015, 06:06 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 06:06 WIB
Aksi All New Mazda2 Libas Sirkuit Sentul
Foto: dok. Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pabrikan mobil yang terus menyuarakan jika kendaraan keluaran terbarunya hemat dalam mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini tentu tidak dapat dijadikan patokan karena cara mengemudi menjadi salah satu faktor penting yang mendukung irit tidaknya BBM suatu kendaraan.

Selain itu, tidak sedikit pula yang mengatakan agar mobil tidak boros berjalanlah pelan. Ini ternyata bisa menjadi bumerang karena memacu kendaraan dengan kecepatan rendah, apalagi stop and go, memungkinkan mesin bekerja lebih berat sehingga jadi lebih boros.

"Ada prakonsepsi yang sedikit banyak bisa dikatakan keliru bahwa kita berjalan pelan-pelan dengan kecepatan katakanlah 30 km/jam bisa bikin konsumsi BBM jadi irit. Sebenarnya tidak," kata Product Planning Expert PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Bonar Pakpahan belum lama ini.

"Menurut data dan pengetahuan umum, kecepatan yang ideal untuk menjaga BBM irit dan stabil itu di antara 60-80 km/jam," tambahnya.

Dia juga menyampaikan, jika berkendara terlalu pelan justru bisa membahayakan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Terlebih lagi ketika traffic sedang tinggi karena bisa mengganggu laju kendaraan lainnya.

"Dengan mengacu pada putaran mesin 2.000 rpm saja, akselerasi bisa sama dengan sebuah bus yang berakselerasi normal, itupun masih cukup untuk mendahului bus yang berjalan lambat," pungkasnya.

(ian/sts)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya