Tren Modifikasi Retro Klasik Tak Lekang Oleh Waktu

Aliran-aliran modifikasi terus berkembang seiring waktu dan kreativitas builder-nya

oleh Rio Apinino diperbarui 29 Mar 2016, 18:44 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 18:44 WIB
Begini Jadinya Kalau Kawasaki ER-6 Disulap Jadi Cafe Racer
Foto: Liputan6.com

Liputan6.com, Depok - Ada banyak aliran modifikasi, dengan subgenre yang lebih banyak lagi. Aliran-aliran ini terus berkembang seiring waktu dan kreativitas builder-nya. Lantas, sejauh ini, aliran apakah yang paling diminati?

Arie Indra Perkasa, pemilik bengkel modifikasi khusus retro klasik Street Arts Custom mengatakan, aliran modifikasi yang masih akan eksis adalah retro klasik.

"Yang saya lihat trennya retro klasik. Itu abadi sih, sampai sekarang. Triumph misalnya, mereka saja masih buat sepeda motor seperti itu," terang pria yang telah membuka bengkel modifikasi sejak 2013 lalu kepada Liputan6.com, Selasa (29/3/2016).

Jawaban retro klasik bukan karena bengkelnya spesialis aliran itu, melainkan berbagai event yang telah ia ikuti selama ini. "Di banyak event aliran sport racing sedikit. Matic juga. Kalau retro klasik selalu muncul," tambahnya.

Adapun ciri khas dari aliran modifikasi ini adalah ban dan kaki-kaki lain yang dibuat lebih lebar dan tebal. Selain itu, ciri lainnya adalah tangki bensin yang kecil, lampu bulat, jok lebih mungil, serta warna hitam yang dominan. Meski memang, tak semua builder mengikuti konsep umum ini.

Di dunia internasional pun demikian. Menurutnya, aliran ini akan tetap eksis salah satu sebabnya adalah karena masih banyak pabrikan yang sengaja memproduksi motor baru bergaya retro.

"Di dunia juga masih ramai. Ducati misalnya, kan produksi motor gaya scramble (salah satu subgenre aliran klasik). Mereka kan tidak asal buat motor. Sudah habiskan jutaan Euro untuk riset pasar. Jadi trennya memang ke situ," tutupnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya