Dalam Angka: Lorenzo, Rossi, dan Stoner, Hebat Mana?

Tentu menarik, mengupas prestasi tiga pebalap, yakni Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner. Menurut data siapa yang lebih hebat?

oleh Gesit Prayogi diperbarui 19 Apr 2016, 13:14 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 13:14 WIB
Jorge Lorenzo
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, menjadi juara pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Senin (21/3/2016) dini hari WIB. (AFP/Karim Jaafar)

Liputan6.com, Jakarta - Balap MotoGP 2016 baru menyelesaikan tiga seri. Tapi kejutan terjadi, Jorge Lorenzo menyatakan tak betah lagi di Yamaha dan memutuskan cabut ke Ducati.

Disodori bayaran per tahun di atas 10 juta euro atau sekira Rp 148,5 miliar membuat pebalap yang bergabung dengan Yamaha sejak 2008 itu tergiur.

Tentu bukan soal uang yang ia cari, setidaknya ada enam hal, di antaranya gengsi dan mengincar titel legenda. Lorenzo bisa dibilang selalu menjadi yang kedua di Yamaha. Mau sehebat apapun, secemerlang apapun prestasinya, orang lebih segan dengan sang legenda hidup, Valentio Rossi. Bukan begitu?

Itulah yang terjadi saat dirinya menjadi juara dunia musim lalu. Sedangkan Rossi yang hanya menjadi runner-up dilabeli `juara dunia sesungguhnya.`

Ducati bukan cuma mengincar popularitas ketika `membajak` juara dunia tiga kali itu dari Yamaha. Tentu mereka ingin menghentikan puasa gelar, yang terakhir kali didapat Ducati menggunakan jasa Casey Stoner musim 2007.

Tentu menarik, mengupas prestasi tiga pebalap, yakni Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner. Menurut data siapa yang lebih hebat?

Next

Valentino Rossi

Ia memulai karir MotoGP pada 2002. Dua musim pertama membela tim Honda, The Doctor -- julukan Rossi -- langsung menyabet gelar juara dunia.

Musim 2004, Rossi hijrah ke Yamaha. Konsistensinya teruji melalui empat gelar juara dunia selama di tim garpu tala. Karir terbaiknya adalah saat MotoGP 2005, ia menyapu bersih 11 kemenangan dari 17 seri.



Menariknya, The Doctor juga pernah jadi joki Ducati, sayang, performa terbaiknya hanya menembus posisi keenam. Dua musim di Ducati (2011-2012), ia pun akhirnya memutuskan kembali ke tim Yamaha pada musim 2013 hingga kini.

Selama di Yamaha, Rossi mencatatkan total runner up sebanyak tiga kali dan posisi tiga sebanyak dua kali. Rossi punya 24 kali pole position dan mencatatkan 55 kali fastest lap.

Incar titel legenda

Jorge Lorenzo dan Casey Stoner

Pebalap Spanyol kelahiran 4 Mei 1987 ini turun ke MotoGP melalui Yamaha. Beda dengan Rossi, ia perlu dua tahun untuk membuktikan sebagai juara dunia pada musim 2010.

Sepanjang di Yamaha, Jorge Lorenzo mengumpulkan tiga kali gelar juara, 4 kali runner up dan satu kali tempat ketiga. Data menunjukkan ia berhasil mencatatkan 35 pole position dan 26 kali fastest lap.

Rekam prestasi yang dicetak pebalap dengan nomor 99 ini bisa jadi bekal. Sebab, ia punya potensi besar menjadi legenda di Ducati nanti.



Sebagai perbandingan, Casey Stoner sepanjang karir MotoGP sukses membukukan 39 pole position dan menorehkan 29 kali fastest lap. Saat membawa Ducati juara pada 2007, ia menyapu 10 dari 17 seri.

Jadi, siapa yang lebih hebat?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya