Di Paris Motor Show, Mobil Diesel Kian Tersisih

Paris Motor Show yang dihelat mulai 29 September nanti akan jadi tempat dimana kendaraan bermesin Diesel makin tak diminati.

oleh Rio Apinino diperbarui 23 Sep 2016, 18:27 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 18:27 WIB
Mobil Listrik Mercedes-Benz B-Class
Mercedes B-Class electric car di Paris auto show 2014.

Liputan6.com, Paris - Paris Motor Show yang dihelat mulai 29 September nanti akan jadi tempat di mana kendaraan bermesin Diesel makin tak diminati. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, mesin Diesel adalah bukti kedigdayaan pabrikan, terutama yang berasal dari Eropa seperti Renault, Peugeot, dan Citroen.

Tahun 2014 misalnya, banyak pabrikan mobil besar memuji mesin Diesel sebagai kendaraan yang bersih dan modern. Sementara mobil listrik, atau bahkan hybrid, masih menjadi kuda hitam. Demikian seperti yang dikutip dari New York Times.

Kecenderungan ini berubah drastis sejak kasus Dieselgate yang menimpa Volkswagen (VW) terkuak. VW ketahuan menginstal `perangkat lunak penipu` yang mampu memanipulasi hasil uji emisi resmi. Emisi gas buang yang keluar dari mesin mereka kenyataannya berkali lipat lebih kotor dibanding hasil tes.

Sementara Diesel jadi makin tak diminati di ajang otomotif itu, pabrikan-pabrikan besar kemungkinan akan memamerkan mobil yang jadi alternatif terhadap Diesel, sekaligus mesin konvensional berbahan bakar bensin. Setidaknya ada beberapa yang telah memastikan akan memperkenalkan mobil ramah lingkungan.

Mercedes-Benz misalnya, akan membuka selubung sport utillity vehicle (SUV) bertenaga listrik. Ini adalah satu dari empat model listrik yang dijanjikan akan meluncur hingga 2020. "Kami ingin menjual 100 ribu mobil listrik per tahun pada akhir 2020," ujar Thomas Weber, Head of Group Research and Mercedes-Benz Cars Development.

Pabrikan asal Jepang, Mitsubishi, juga tak mau kalah. Mereka akan memperkenalkan SUV plug-in hybrid EV bernama GT-PHEV. Pabrikan Jepang lain, Toyota, akan memamerkan Prius baru dengan mesin listrik yang sudah ditingkatkan.

Meski semakin tidak diminati, bukan berarti di Paris Motor Show itu tidak ada mobil bermesin Diesel sama sekali. Pabrikan Eropa, terutama yang berasal dari Perancis, masih akan memamerkan mobil jenis itu.

Sebagai informasi tambahan, Paris yang jadi kota dimana pameran diselenggarakan juga semakin menjauhi mesin Diesel. Misalnya, pemerintah kota Paris sejak 1 Juli lalu telah melarang mobil yang terdaftar sebelum 1997. Target utama larangan itu tak lain adalah mobil Diesel.

Para aktivis lingkungan memprediksi semua mobil Diesel tak akan ada lagi di jalanan kota Paris pada 2020. Saat itu, sangat mungkin pameran otomotifnya juga tidak akan lagi diwarnai oleh mobil bermesin Diesel.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya