Liputan6.com, Jakarta - Sering kali para biker mengalami sliding atau slip meski saat melaju lurus dan menikung. ‎Ternyata, hal itu bukan semata-mata karena skill kurang mumpuni, melainkan kondisi ban yang tidak mendukung.
‎
Menurut pemilik bengkel Setia Motor, Ronald Johanson Pakpahan, salah satu solusi mengurangi penyakit yang disebutkan di atas, maka ada baiknya para rider menggunakan ban soft compound atau kompon lunak.
Baca Juga
‎
"Kenapa? Karena ‎saat kena panas matahari, ban ini akan lengket di jalan. Sebaliknya, ban bawaan pabrikan bisa kaya batu, karet jadi keras," ujar pria yang akrab disapa Lae SM saat ditemui Liputan6.com di bengkelnya d‎i jalan Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa, (10/1/2017).
Dengan ban lengket ke aspal, kata Lae, maka saat akan menikung terasa lebih mantap dan tak mudah slip. Hal ini pula yang membuat ban soft compound dianggap lebih safety, karena jika dilakukan pengereman ban tidak langsung mengunci. Sebaliknya, ban akan melaju perlahan.
Sedangkan saat melaju dengan kecepatan tinggi, maka motor justru akan lebih stabil.‎ Ban soft compound juga ternyata bisa menyesuaikan jika kondisi jalan bercuaca dingin.
‎
‎"Banyak yang mereka tidak sadar saat menikung. Di pikir shock up side down sudah bagus, tapi kalau cuma pakai ban bawaan pabrik, banyak saat melejit atau pas nikung pantat lari. Dan berakhir sliding," ucapnya.
‎
‎‎Namun demikian, ban soft compound juga memiliki kekurang, yaitu lebih cepat aus atau gundul. Banyak yang menyatakan, jika dipakai terlalu sering ban ini akan habis hanya beberapa bulan. Beda dengan ban pada umumnya yang bisa mencapai satu tahun.
‎
Selain itu, ban soft compound juga bisa terbilang cukup mahal. Karena ban ini cocok untuk kendaraan sport di atas 250 cc, tak heran harga yang dipatok bisa mencapai Rp4-5 juta sepasang. Tapi itu pun tergantung merek.
Advertisement