Liputan6.com, Jakarta - Datsun dikenal sebagai brand yang fokus bermain di segmen mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC). Seluruh produk yang mereka jual sejak 2012 lalu, misalnya GO, dan GO +, berada di segmen yang sedan booming itu.
Baca Juga
Namun demikian, nampaknya Datsun tidak akan terus berada di zona nyaman itu. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), perusahaan induk Datsun, Antonio Zara. Ia menilai, pada dasarnya Datsun adalah produk global yang tidak membatasi segmen.
"Datsun itu produk global. Jadi bisa saja meluncurkan produk bukan LCGC. Kami memang tidak membatasi produk kami pada LCGC saja," ujar pria yang akrab disama Toti ini, di sela acara Datsun Rising Hope 2 di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Hal yang sama sebetulnya pernah diungkapkan Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja, Desember lalu. Ia mengatakan bahwa "Datsun memang tidak ada niat untuk terus ada di LCGC. Kami tidak menutup kesempatan yang kami miliki."
Saat itu ia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Datsun kembali jadi pelopor lagi dalam hal segmen baru LCGC, sebagaimana yang mereka lakulan dengan Datsun GO. "Tidak menutup kemungkinan kami membuka segmen baru, apakah LCGC SUV atau crossover," tambah Indri kala itu.
Kembali ke Toti, menurutnya dengan meluncurkan produk non-LCGC, juga sekaligus dapat meningkatkan brand image Datsun. Pasalnya, selama ini Datsun dikenal publik sebagai mobil murah, sebab hanya 'bermain' di segmen itu saja.
"Dengan meluncurkan produk non-LCGC, brand image juga akan naik," tutup Toti. Namun begitu, ia tidak secara spesifik menyebutkan rencana ini.
Advertisement