LCGC Tak Lagi Murah, Peluang Bagi Mobil China?

Mobil Murah LCGC dengan harga kurang dari Rp 100 juta hanya ada dua model yaitu Diahatsu Ayla tipe D Plus MT dan Datsun GO+ tipe D.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 24 Mar 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 18:36 WIB
Manakah Mobil LCGC yang 'Bersahabat'?
Segmen low cost green car (LCGC) kian bergairah di pasar nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC), ternyata tak lagi bisa disebut terjangkau. Pasalnya, harga mobil LCGC yang ada di pasaran saat ini tak lagi banyak dibanderol kurang dari Rp 100 juta.

Dari data yang diperoleh, LCGC dengan harga kurang dari Rp 100 juta hanya ada dua model yaitu Daihatsu Ayla tipe D Plus MT dan Datsun GO+ tipe D, yang masing-masing dilepas Rp 91,25 juta dan Rp 98,7 juta.

Menanggapi hal tersebut, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, ikut angkat bicara. Menurutnya, Daihatsu tetap memiliki harga yang terjangkau.

Bandingin saja, dibandingin kami paling murah,” ungkap Amel saat ditemui awak media di dealer Astra International Daihatsu, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (23/3).‎

Untuk menghadapi pasar otomotif yang semakin ketat, Daihatsu siap bersaingan melakukan berbagai inovasi. Termasuk menghadirkan berbagai produk yang disesuaikan dengan keinganan konsumen di Indonesia.

Mobil China

Kehadiran SAIC General Motors-Wuling (SGMW) Motor Indonesia, yang notebe mobil asal China, rupanya tidak membuat Daihatsu gentar.

Pasalnya, SGMW yang digadang-gadang mulai beroperasi pertengahan 2017 akan membanderol produknya dengan harga murah, mirip LCGC.

Bandingin saja, buktikan saja. Menurut saya mobil China datang itu bagus dan kami siap bersaing. Karena ada saingan itu membuat kami berinovasi,” ungkap Amel.

Di era persaingan, lanjut Amel, Daihatsu harus mengeluarkan produk yang inovatif dan tetap bersaing secara sehat.

"Kalau kita tinggal hidup sendiri dengan kenyamanan proteksi, itu enggak akan berkembang. Welcome era persaingan. Tapi bersaing secara sehat. Jangan jelek-jelekin, by data saja," lanjutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya