Lama Waktu Mengemudi Maksimal 3 Jam, Setelah Itu Istirahat!

Ketika berkendara tanpa berhenti alias tidak dalam kondisi macet, maksimal hanya 3 jam, setelah itu disarankan untuk beristirahat.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Jun 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 12:15 WIB
20160102-Lalu lintas di Jakarta Libur Tahun Baru-Jakarta- Immanuel Antonius
Kendaraan melintas di jalan tol dalam kota di kawasan Tanjung Barat, Jakarta, Sabtu (2/1/2016). Kondisi lalu lintas ramai lancar akibat banyaknya warga yang belum kembali usai berlibur di luar kota. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menempuh perjalanan jauh saat mudik Lebaran menggunakan mobil pribadi merupakan kegiatan yang sangat melelahkan. Selama berjam-jam, pengemudi harus berkonsentrasi melihat jalan dan kendaraan lainnya agar tidak terjadi kecelakaan.

Menurut Rifat Sungkar, Pendiri Rifat Drive Labs, ketika berkendara tanpa berhenti alias tidak dalam kondisi macet, maksimal hanya tiga jam, setelah itu disarankan untuk beristirahat.

"Kalau berkendara terus dan tidak berhenti, sebaiknya maksimal tiga jam. Tapi kalau berhenti alias dalam kondisi bisa sampai empat jam," jelas Rifat saat ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, pria yang juga pereli nasional ini menyarankan, ketika melakukan perjalanan mudik Lebaran jangan berpikir untuk cepat sampai. "Itu salah, kita harus berpikir selamat, bukan cepat sampai. Sepanjang perjalanan harus enjoy," terang suami dari Sissy Priscillia ini.

Sementara itu, berkendara saat mudik Lebaran untuk menjaga konsentrasi ada dua kunci, yaitu kadar oksigen dan air. Jika keduanya berada di titik 80 persen, maka konsentrasi saat mengemudi sangat baik.

"Triknya, saat mengemudi siang hari diusahakan tidur saat istirahat. Tidak usah lama-lama, cukup setengah jam sampai satu jam untuk restart body," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya