Alternatif Coolant, dari Air Bekas AC Sampai Air Aki

Coolant dapat juga diganti dengan air bekas AC sampai air aki.

oleh Rio Apinino diperbarui 20 Jun 2017, 21:16 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 21:16 WIB
Radiator Mobil
Isi air radiator di mobil.

Liputan6.com, Karawang - Satu komponen penting yang ada pada radiator kendaraan bermotor adalah cairan. Tanpa itu, radiator tidak bakal bisa berfungsi dengan baik.

Bukan sembarang cairan, yang paling baik untuk dipakai adalah coolant. Dibanding air biasa, ia punya beberapa kelebihan. Di antaranya adalah anti karat, lebih baik dalam menghantarkan panas, dan lebih awet karena titik didihnya lebih dari air, di atas 100 derajat celsius.

Namun demikian, dalam kondisi mendesak, misalnya di tengah-tengah perjalanan mudik, coolant tetap bisa diganti komponen lain. Dari mulai air bekas AC, atau air aki berwarna biru.

"Kalau sedang kepepet, tidak ada coolant, darurat, bisa pakai air bekas AC atau air aki yang warnanya biru, bukan merah. Tapi paling tidak setelah mudik dikuras lagi," ujar Robbit T, Teknisi Nissan di Nissan-Datsun Rest Point (NDRP) Rest Area Km 57 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (19/6) kemarin.

Dua komponen ini, meski kualitasnya berada di bawah coolant, juga dapat diandalkan dalam mendinginkan mesin.

Lain halnya dengan air keran. Robbit mengatakan kalau sebaiknya cairan ini dihindari sama sekali. Pasalnya, air ini bisa buat logam berkarat. Tentu ini bisa merusak beberapa komponen lain. Padahal di satu sisi awalnya penggunaan air keran agar pengeluaran lebih hemat.

"Mending kalau mau air, pakai air mineral karena dia lebih bersih," tutup Robbit.

 

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya