Jangan Isi Cairan Radiator Berlebihan, Tidak Ada Gunanya

Radiator adalah komponen penting dalam kendaraan. Fungsinya adalah menukar panas dari satu medium ke medium lain.

oleh Rio Apinino diperbarui 24 Nov 2016, 19:51 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 19:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta Radiator adalah komponen penting dalam kendaraan. Fungsinya adalah menukar panas dari satu medium ke medium lain. Dalam hal ini, cairan pendingin lah yang bertugas memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

Karena fungsi sentral cairan itu, ada yang kemudian menambahkannya dengan takaran melebihi standar pabrikan. Pikir mereka, pendinginan bisa lebih maksimal dengan semakin banyaknya cairan.

Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan bahwa cara tersebut sebetulnya sia-sia, dan tak akan lebih baik ketimbang takaran standar.

"Airnya bisa ke reservoir tank. Kalau reservoirnya penuh bisa meluber, terbuang sia-sia juga akhirnya," ujar Anjar, di sela acara Fun Technical Skill Contest di Technical Training Center ADM, di Sunter, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Reservoir bisa ditempatkan di mana-mana. Ada yang melekat di fan shroud, ada pula yang agak jauh dari radiator.

Selain itu, beberapa penyebab lain yang membuat air keluar adalah temperatur mesin yang terlalu tinggi, tutup radiator rusak, serta kipas radiator tidak berputar. Untuk yang terakhir, ini bisa juga disebabkan karena sistem kelistrikan rusak.

Selain terlalu banyak, air radiator juga tidak boleh terlalu sedikit. "Kalau di bawah standar juga tidak baik. Karena bisa membuat performa pendinginan tidak optimal," tutup Anjar.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya