Ganti Knalpot Full System atau Slip-on, Tenaga Naik Berapa?

Mengganti knalpot motor, dan bertujuan tidak hanya mendongkrak tampilan tapi juga menaikan tenaga, sebaiknya pilih knalpot yang sesuai.

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Jun 2017, 14:19 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2017, 14:19 WIB
Knalpot Akrapovic
Knalpot Akrapovic

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pemilik motor yang berniat untuk mengganti knalpot, dan tidak hanya bertujuan untuk bikin tampilan motor lebih keren tapi juga menaikan tenaga, sebaiknya pelajari dua jenis knalpot, yaitu slip-on dan full system.

Dijelaskan Marcell, Chief Mechanic MotoTAG, untuk knalpot slip-on berarti hanya mengganti silincer atau tabung knalpot saja. Dan knalpot slip-on ini hanya bisa dipasang di motor tertentu saja, dan tidak bisa diaplikasikan untuk semua motor.

"Nah, kalau knalpot full system, mengganti mulai dari header sampai silincer atau muffler alias satu set. Untuk mengganti knalpot standar dengan racing full system tersedia untuk semua jenis motor," jelas Marcell kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, untuk kenaikan tenaga antara mengganti knalpot slip-on dengan full system memang cukup berbeda jauh. "Kalau untuk full system bisa di atas 1 Tk, sedangkan untuk slip-on biasanya di bawah 1 Tk," tambahnya.

Namun, perlu diketahui untuk knalpot jenis slip-on harus diimbangi dengan penggantian piggyback dan filter untuk mendapatkan peningkatan tenaga yang maksimum. Karena jika tidak, hanya akan mempengaruhi torsi dan tarikan sepeda motor jadi lebih enak.

 

 

Yuk nonton video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya