Takata Bangkrut, Bakal Diakuisisi Kompetitor dari Tiongkok?

Selain mengajukan kebangkrutan, kabarnya Takata bakal diakuisisi oleh perusahaan kompetitor bernama Key Safety System (KSS)

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Jun 2017, 16:11 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2017, 16:11 WIB
Urus Airbag Takata, Pemerintah Jepang Turun Tangan
Di AS, Takata dan Honda menghadapi hingga 20 gugatan berbeda atas masalah airbag.

Liputan6.com, Tokyo - Perusahaan pembuat airbag, Takata, telah resmi mengajukan kebangkrutan. Produsen asal Negeri Matahari Terbit itu tengah mempertimbangkan pengajuan pailit di Amerika Serikat dan Jepang.

Dilansir Carscoop, ditulis Rabu (28/6/2017), dengan bangkrutnya Takata, menandai kegagalan sebuah perusahaan terbesar dalam manufaktur Jepang pascaperang, dan mengarah pada akhir sebuah perusahaan berusia 84 tahun.

Selain mengajukan permohonan kebangkrutan, kabarnya bakal diakuisisi oleh perusahaan kompetitor bernama Key Safety System (KSS), sebuah perusahaan sistem keselamatan dan keamanan mobil yang berbasis di Jepang, tetapi dimiliki oleh perusahaan asal Tiongkok, China’s Ningbo Joyson Electronic Corp.

Rumor yang beredar, kesepakatan akuisisi ini akan selesai tahun depan, dengan mahar sebesar US$ 1,6 miliar, dan mempertahankan sebagian besar karyawan Takata yang tersebar di seluruh dunia.

Tumbangnya Takata ini ditenggarai oleh kasus recall besar-besaran airbag Takata di seluruh dunia. Bahkan, Takata harus menanggung utang sebesar US$ 10 miliar, dan itu tidak termasuk biaya recall yang saat ini sedang berlangsung.

Untuk diketahui, kasus inflator airbag Takata yang bermasalah ini menyebabkan 16 korban meninggal, dan lebih dari 180 orang cedera di seluruh dunia.

Masalah ini mulai terungkap pada 2008, dan melibatkan 100 juta inflator yang digunakan oleh 19 produsen mobil ternama, seperti Honda, Toyota, Ford, Volkswagen, dan Tesla.

 

 

Yuk nonton video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya