Rifat Sungkar: Kenyamanan Small MPV Mitsubishi Menipu

Sama seperti awak media lainnya, pereli nasional Rifat Sungkar juga menjajal small MPV Mitsubishi untuk pertama kalinya

oleh Septian Pamungkas diperbarui 19 Jul 2017, 07:11 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 07:11 WIB
Rifat Sungkar
Rifat Sungkar pose bersama kamuflase small MPV Mitsubishi. (Mitsubishi Motors)

Liputan6.com, Jakarta - Sama seperti awak media lainnya, pereli nasional, Rifat Sungkar juga menjajal small MPV Mitsubishi untuk pertama kalinya. Pengujian dilakukan di Okazaki Proving Ground, Aichi, Jepang, Sabtu (15/7).Rifat memiliki beberapa catatan mengenai mobil ini setelah beberapa kali mencobanya. Statusnya sebagai driver profesional tentu ia bisa membaca kelebihan maupun kekurangan mobil ini.

Menurutnya, kesenyapan kabin menjadi poin penting dalam "menipu" performa mobil ini."Kombinasi mesinnya sama kesenyapan kabin itu membuat mobil efeknya kayak gak ada tenaga. Padahal kalau dilihat ke speedometer, (mencapai kecepatan) ke 120 km/jam itu gak susah-susah amat," "Cuma karena mobilnya sepi (senyap) itu mobil rasanya tenaga kayak gak ada, padahal itu justru datangnya dari comfort. Itu sama kejadiannya seperti nyetir Pajero Sport. Nyetir Pajero Sport di tol itu mobil kayaknya pelan banget padahal 140 (km/jam)," beber Rifat kepada Liputan6.com.

"Jadi bagi saya itu problem yang bagus karena kita mendapatkan value dari produk yang harganya reliable," tambahnya lagi.Lebih lanjut, ia menyatakan jika suspensi belakang mobil ini empuk, tapi tidak mengurangi performa handling-nya. "Kenapa mobil itu (small MPV Mitsubishi) shock-nya empuk tapi handling-nya bagus? Jadi ada tiga hal yang dipasang Mitsubishi, pertama konstruksi stabilizer-nya mirip punya mobil sport Mitsubishi. Kedua, shockbreaker-nya itu ada valving yang teknologinya juga diambil dari mobil yang sama. Di mana ketika dia melewati suatu bump yang mengagetkan, dia lebih bisa compress (menahan). Ketiga jarak wheeltrack yang lebar,""Dengan kombinasi ketiganya itu, wheeltrack lebar bikin mobil jadi lebih stabil, shockbreaker yang ada valve-nya dia kalau kena bumpy jadi ketahan, strutbar konstruksi suspensi depan-belakang dari mobil sport itu membuat mobil jadi lebih rigid. Hasilnya dia bisa pakai per yang lebih empuk,""Kalau mobil yang wheeltrack-nya sempit gak mungkin pakai soft spring karena mobil pasti goyang-goyang gak karuan. Jadi karena mobilnya lebar dynamic driving-nya itu gak seperti MPV," jelas 8 kali Juara Nasional Reli tersebut.Ia juga mengomentari lingkar kemudi mobil ini yang menurutnya turut memberikan peran dalam memberikan kenyamanan saat berkendara."Buat saya setirnya super positif dengan jalanan. Apa yang kita command, apa yang kita dapat. Steering-nya positive feedback buat driver. Tidak ada getar saat lewat rusak," tutup Rifat.

Simak juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya